ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
30 April 2011, 10:04

Mahasiswa IIUM Malaysia Kunjungi Jurusan Arsitektur

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kuliah bersama itu mengusung tema Studi dan Dokumentasi Arsitektur Bersejarah. Selama dua minggu ke depan, mereka yang terbagi menjadi dua tim akan berkunjun ke Sunan Giri dan Sunan Ampel.

Bukan kunjungan biasa yang mereka lakukan. ”Selama dua minggu penuh, para mahasiswa semester 6 (semester akhir) IIUM tersebut dibagi menjadi beberapa tim dan melakukan penelitian terhadap bangunan-bangunan Islam yang bersejarah tersebut,” ujar Prof Ar Dr Abdul Razzak Sapian dalam presentasinya di awal acara. Razzak merupakan dosen yang saat ini juga menjabat sebagai Dekan.

Bukan bangunan-bangunan bersejarah biasa yang mereka survei, melainkan arsitektur Islam yang bersejarah dan harus merupakan bangunan tua. Tim tersebut terdiri dari tim pengukuran, fotografi, reportase, dan katalog. Produk akhir yang harus mereka kumpulkan adalah berupa gambar bangunan dalam bentuk tiga dimensi dari komputer, laporan, video, dan katalogisasi.

Hal itu mereka buktikan dengan menunjukkan video buatan senior mereka. Video berdurasi 20 menit tersebut pun mereka suguhkan dengan apik. Dalam video tersebut mengulas tentang arsitektur Islam di negara China, tepatnya di Masjid Xiao Pi Yuan. Para mahasiswa Arsitektur ITS pun banyak yang melihat video itu dengan melongo, karena videonya tersusun dengan apik.

Selain ke Surabaya, mahasiswa-mahasiswa lain dari IIUM dibagi ke beberapa tempat, seperti Teheran, Bangladesh, dan Padang. ”Para mahasiswa sudah menyiapkan pendanaan sejak tahun pertama, kemudian mereka bebas menentukan negara mana yang ingin mereka tuju,” papar Razak.

Ia mengatakan bahwa Indonesia, tepatnya Surabaya, merupakan tempat yang cocok untuk studi arsitektur Islam. Karya pendokumentasian mereka nantinya akan dipamerkan di Malaysia setelah proses pembuatan video dokumentasi dan laporannya selesai.

Kuliah bersama tersebut ditutup dengan kuliah dari Tjahja Tribinuka ST MT dosen dari Jurusan Arsitektur. Selama kurang lebih satu jam, ia membahas tentang bangunan Tajug. Bangunan ini merupakan bangunan yang atapnya banyak digunakan untuk bangunan spiritual dan bangunan sosial. Bentuk atapnya seperti Joglo.

Prof Josef Prijotomo M Arch, dosen Jurusan Arsitektur sendiri pun sempat mengomentari dan berterima kasih atas kunjungan mereka ke kampus ini. Begitu pula yang dilakukan oleh Ir Andy Mappajaya MT, selaku dosen Jurusan Arsitektur yang selalu mendampingi pihak Malaysia saat survei. Andy berperan menjadi penerjemah istilah-istilah Jawa yang banyak ditemukan di lokasi survei.

Sementara itu, Dr Eng Sri Nastiti N Ekasiwi MT berharap kunjugan tersebut dapat menumbuhkan motivasi para civitas akademika Arsitektur ITS sebagai perbaikan pendokumentasian untuk ke depannya. ”Kunjungan mereka dapat memotivasi mahasiswa Arsitektur ITS untuk menghargai bangunan bersejarah peninggalan budaya yang belum terdokumentasi dengan baik,” ujarnya.

Diakuinya, untuk bisa menghasilkan karya pendokumentasian seperti yang dilakukan pihak Malaysia, memang diperlukan keterlibatan beberapa mata kuliah lain yang mendukung di semester-semester sebelumnya. (ers/hoe)

Berita Terkait