Teriknya matahari pagi tidak menyurutkan semangat para peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian acara dari FTI Fun Day. Acara pamungkas dari Red Euforia Month (REM) 2011 ini di awali dengan dengan jalan sehat. Berbeda dengan biasanya, kali ini rute yang ditempuh lebih singkat. Di mulai dari lapangan perpustakaan melewati depan jurusan Teknik Kimia, kemudian lewat depan Elektro hingga berakhir di BAAK.
Jalan sehat ini tak hanya menjanjikan kesehatan tetapi juga ada iming-iming doorprize yang menarik. Para peserta berkesempatan untuk memperoleh dispenser, sepeda, printer, modem hingga netbook.
Sebagai ajang kebersamaan dan untuk bersenang-senang, acara dilanjutkan dengan berbagai penampilan mahasiswa FTI. Salah satunya adalah penampilan dari setiap region di Pra-TD dahulu. Seperti teatrikal yang ditampilkan oleh region satu. Tak ingin terkotak dalam region, seluruh region pun bergabung dan menampilkan mini akustik secara bersama.
Kebersamaan ini bertambah meriah dengan sebuah pantomim yang dimainkan oleh teater Tiyang Alit. Tingkah kocak dari pantomim tersebut mampu meledakkan tawa peserta FTI Fun Day. Seakan tak mau kalah dengan antusiasme angkatan 2010, Presiden BEM FTI, Aris Pradana pun sumbangsih penampilan. Lewat penampilan akustikan bersama ketiga rekannya, sang presiden pun mengibur para peserta dengan tiga buah lagu.
Acara ini semakin menarik dengan penampilan Reog Ponorogo. Lengkap dengan warok, jaranan, dan singo barongnya, tampil lebih dari setengah jam. Meski singkat, grup Reog yang pernah meraih juara II di Festival Kebuyaan Nasional ini benar-benar menarik animo mahasiswa. ”Kapan lagi Reog ke FTI,” ungkap Sekar Ayu, mahasiswa Teknik Fisika yang sempat menunggang singo barong.
Wujud cinta budaya tidak hanya sebatas Reog. Hadir pula tari Bali yang dibawakan oleh Hendra mahasiswa Teknik Industri. ”Mahasiswa FTI juga cinta budaya, lho. Ini buktinya,” terang Agustyan P Wahyudi, salah satu pembawa acara.
Bazar Jurusan
Kemeriahan tak hanya terjadi di dekat panggung. Bagian seberang panggung tak kalah hebohnya. Hal ini karena terdapat sembilan stan jurusan yang berdiri. Masing-masing berbeda dalam mendekorasi stannya. Teknik Material Metalurgi, misalnya. Stan ini didominasi warna hitam. Demikian juga dengan dresscode para penjualnya. Tak heran jika stan ini berhasil mendapat predikat sebagai stan terbaik.
Aneka barang dagangan mewarnai bazar kali ini. Mulai dari makanan, minuman, aksesoris seperti pin, pembatas buku, gantungan kunci hingga baju batik. Meski sama-sama menawarkan makanan, tetapi masing-masing jurusan memiliki brand yang berbeda. Misalnya Teknik Kimia dengan Spagetti Ceria, Teknik Material Metalurgi dan Teknik Mesin menawarkan Nasi Krawu.
Tak hanya stan jurusan, bazar ini juga dimeriahkan oleh Sego Njamoer. Sebuah usaha kecil dari mahasiswa FTI yang telah cukup sukses dalam mengembangkan bisnisnya. Ada juga stan Burger Krawu, usaha yang baru dirintis oleh mahasiswa FTI.
”Bazar ini sangat bagus karena memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk berwirausaha,” papar Muhammad Khaliq, salah satu penjaga stan dari Teknik Material dan Metalurgi.(ran/yud)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,