ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
27 April 2011, 08:04

Cheembrella, Payung Unik Ala Mahasiswa ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Keempat kawan seperjuangan Erlina tersebut adalah Folo Daniel, Rizki Narendra, dan Saddam Husien. Mereka berasal dari jurusan yang sama dengan Erlina, Teknik Material dan Metalurgi. Sedangkan Arif Amalia Rahman, yang merupakan pengganti Darmawan Alan, berasal dari Jurusan Desain Produk Industri.

Mereka berlima membuat inovasi produk payung yang kemudian diberi nama Cheembrella. Cheembrella sendiri merupakan kepanjangan dari Cheerful Umbrella. "Payung yang cantik, unik, dan menarik," ujar Erlina, sang ketua PKM-K ini sambil tersenyum.

Dibimbing oleh Yuli Setyorini, ST M Phil, dosen Teknik Material dan Metalurgi, ide pembuatan PKM-K mereka berlima sebenarnya berawal sejak seminggu hari sebelum hari H pengumpulan proposal. Erlina mengaku bahwa ide tersebut muncul tiba-tiba dari benaknya saat hujan turun. Ia ingin menciptakan payung yang tidak biasa.

Ide itu pun bersambut dengan dukungan dari keempat kawan Erlina yang notabene semuanya laki-laki. Mereka pun membuat proposal dengan terburu-buru dan sempat berganti dosen pembimbing. Di proposal PKM-K tersebut, mereka mencantumkan sketsa desain payung.

Gayung bersambut. Proposal yang mereka buat dengan terburu-buru dan penuh kepasrahan tersebut tercantum dalam nama PKM yang didanai. "PKM-K tersebut merupakan kompetisi PKM pertama yang saya ikuti dan alhamdulillah langsung didanai," tutur Erlina bangga.

Setelah menerima kabar tersebut dan dana dari DIKTI turun, Erlina lalu mencari penjual rangka payung. "Susah sekali mencarinya. Kami sampai memutari toko-toko di Surabaya dan sekitarnya, seperti PGS, Pasar Turi, dan lain-lain. Kami menelepon ke Magelang, juga tetap tidak ada," kisahnya.

Namun, keberuntungan tetap berpihak pada Erlina dan kawan-kawan. Di tengah kepasrahan mereka, ketika mencari-cari di internet, Erlina mendapat koneksi dari Jakarta yang merupakan supplier dari Hongkong. Pihak Jakarta menjual 90 lusin rangka payung saat itu. Secepatnya, mereka pun bergerak dan merealisasikan ide mereka.

Keempat kawan Erlina bertugas untuk melakukan survei dan mencari konsumen. Untuk penjahitan kainnya, Erlina menggunakan jasa kedua tetangganya sendiri. Awalnya, tetangga Erlina merupakan pengrajin kain bantal. "Kami dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain juga," ungkapnya bangga.

Mereka baru melakukan launching pada Kamis (21/4) silam. Respon masyarakat pun baik. Beberapa konsumen yang telah membeli Cheembrella berkata bahwa produk ini bagus dan lucu. Rata-rata menggunakannya untuk berfoto. Anak kecil juga menggunakannya untuk ke sekolah. Sekitar satu minggu, sudah 12 payung yang terjual. Mahasiswa, dosen, dan anak-anak rata-rata merupakan konsumen mereka.

Cheembrella sudah terlebih dulu dijual secara online melalui situs jual beli TokoBagus.com. Ke depannya akan mereka jual melalui KasKus juga. Saat ini pun mereka sedang berusaha mengirimkan proposal ke beberapa tempat seperti Studio Foto Jonas, Jawa Pos, dan Telkom. Mereka berharap Cheembrella dapat dijadikan brand image atau souvenir. Mereka juga sudah membuat poster dan brosur sebagai media promosi Cheembrella.

"Cheembrella berbeda dari payung biasanya. Selain handmade, payung ini berbeda dari segi model, warna, fashionable, serta pemesanannya by request," lanjut Erlina mantap. Mereka dapat melayani pemesanan payung sesuai permintaan konsumen. Cheembrella yang menggunakan bahan dasar kain parasut ini juga dapat dilipat menjadi lebih pendek. Sehingga lebih mudah dimasukkan ke dalam tas. Namun sayangnya, untuk saat ini, mereka masih memproduksi payung untuk kalangan wanita.

Kesuksesan di awal ini merupakan penyemangat bagi Erlina dan kawan-kawan. Salah seorang dosen mereka juga mengusulkan agar produk ini diikutsertakan ke kompetisi Business Plan. Selain itu, menggaet pihak untuk bekerjasama di luar pulau yakni Kendari dan akan dipasarkan di sana. (ers/nrf)

Berita Terkait