ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
25 April 2011, 10:04

Estafet Kepengurusan JMMI Segera Berganti

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Muqim 2 merupakan acara kaderisasi terakhir di JMMI. Ketua Departemen PPSDM JMMI ITS, Muhammad Novan Lutfi mengatakan, tujuan utama Muqim 2 adalah membekali dan mempersiapkan calon pengurus harian JMMI periode berikutnya sebelum Majelis Akbar (MA) yang rencananya diadakan  Jumat (29/4). ”Sebelum MA nanti, mereka harus benar-benar siap,” tegas mahasiswa jurusan Teknik Elektro ini.

Karena pesertanya adalah calon pengurus inti di JMMI, acaranya pun berbeda dengan acara kaderisasi pada umumnya. Novan menjelaskan, selain mempersiapkan administrasi seperti Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) dan rencana sistem JMMI periode selanjutnya. Pada Muqim 2, peserta juga disiapkan mental dan amal ibadah hariannnya.

”Kesiapan mental dan target amal ibadah harian adalah yang paling penting kita berikan. Kalau GBHK saya kira tidak ada masalah, namun untuk kedua hal itu harus disiapkan benar-benar,” terangnya. Oleh karena itu, pendampingan intens kepada setiap peserta Muqim 2 menjadi prioritas utama yang dilakukan panitia pada acara tersebut.

Salah satu pembicara Muqim 2, Mughni Musa Lc MA memberikan tips bagaimana menjaga komitmen dalam beramal. Lulusan Islamic University Of Medina SA ini menyebutkan, minimal ada tujuh hal yang membuat sahabat Rasulullah SAW istiqomah dalam beramal. Dan ketujuh hal tersebut dapat ditiru untuk menjaga komitmen.

Pertama, seorang manusia harus memiliki ilmu syariah maupun ilmu dunia. ”Sebenarnya semua ilmu bersumber pada Allah SWT, oleh karena itu sebagai da’i kita harus menguasai ilmu-ilmu tersebut,” ucapnya. Pria ramah ini melanjutkan, dan ilmu tersebut dapat kita peroleh melaui banyak hal seperti membaca, diskusi ataupun melalui pengalaman langsung.

Selanjutkan untuk menjaga komitmen beramal maka seorang manusia harus ikhlas, dan sabar. Tak hanya itu, rasa syukur dan diikuti dengan evaluasi diri juga diperlukan. Dan tak kalah penting untuk mengajak kebaikan dan menolak kemungkaran serta selalu memohon ampun kepada Allah SWT. ”Semuanya  membutuhkan tahap, ketujuh hal tersebut dapat kita lakukan pelan-pelan, yang penting niatkan semua yang kita lakukan hanya untuk mencari ridhoNya,” pungkasnya.(rik/yud)

Berita Terkait