Lokarina merupakan salah satu acara dalam rangkaian Semarak Mahasiswa Perkapalan (Sampan) 5. Acara yang dilakukan setiap tahun ini diikuti 30 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Setelah melalui berbagai seleksi, terpilih juara I, II dan III secara urut adalah Tim Teknik Perkapalan 1 Undip, Tim Kimia ITS dan Tim Perkapalan 2 Undip.
Ketua Panitia Lokarina, Wawan Widiatmoko mengatakan, saat ini kontribusi mahasiswa Indonesia terhadap perkembangan teknologi kemaritiman sangat kurang. Oleh karena itu, mahasiswa perlu dirangsang dengan kompetisi. “Nah, Lokarina ini sebagai slah satu upaya untuk meningkatkan minat dan kontribusi mahasiswa,†cetus mahasiswa Teknik Perkapalan ITS angkatan 2008 ini.
Wawan menjelaskan, proses seleksi Lokarina ini melalui dua tahap. Pertama, tim yang ikut Lokarina diwajibkan mengirim karya tulis dengan batas waktu Minggu (10/4) lalu, kemudian dinilai dan ditentukan sembilan tim, yang kemudian akan bertarung di babak final untuk memperebutkan juara.
“Dari total 30 tim pendaftar , yang lolos ke final enam tim dari ITS, dua dari Undip dan satu dari UGM (Universitas Gadjah Mada, red),†ungkapnya. Ia melanjutkan, selain melakukan presentasi, kesembilan tim ini juga diharuskan membuat prototype yang kemudian akan dipamerkan.
Hadiah yang diberikan juga tidak tanggung-tanggung. Selain uang tunai, mereka juga akan mendapatkan piala dan sertifikat. “Ada tambahan lagi, semua juara dibebaskan mengikuti dialog interaktif dengan Menteri Kelautan, Selasa (19/4),†beber mahasiswa asal Klaten ini.
Sementara itu, Tim Tekpal 1 Undip dapat menjuarai Lokarina kali ini setelah berhasil mempresentasikan karya yang berjudul Pemanfaatan Bio Diesel dari Limbah Ikan sebagai Alternatif Bahan Bakar Perahu Nelayan. Salah satu anggota tim tersebut, Djoko Mulyono mengatakan, jumlah limbah ikan mencapai 20 persen dari total produksi ikan, dan itu kan menjadi sia-sia jika tidak dimanfaatkan.
“Kami mengolah limbah ikan itu menjadi bio diesel dengan cara ekstrifikasi dan transesterisasi,†tegasnya. Ia menambahkan, selain menghasilkan bio diesel, olahan tersebut menjadi gliserol yang merupakan bahan baku sabun.
Ditanya kesan terhadap ITS, mahasiswa angkatan 2008 ini menyebutkan, ITS sangat luas dan fasilitasnya lengkap. “ITS lengkap sekali fasiltasnya, sayang kalau tidak dimanfaatkan,†tutup mahasiswa ini lantas tersenyum. (rik/nrf)
Tuban, ITS News – Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut mendukung percepatan digitalisasi sektor pertanian melalui
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sukses memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam
Kampus ITS, ITS News – Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pemetaan dan digitalisasi data spasial di
Pasuruan, ITS News – Upaya memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa terus dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui kegiatan