Bertempat di gedung rektorat lantai 1, P3AI mengadakan workshop bertajuk Penulisan Buku Diterbitkan Ber-ISBN. Workshop ini rencananya akan digelar tiga hari berturut-turut mulai Senin (18/4) hingga Rabu (20/4). Acara ini dimulai pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 16.30 setiap harinya.  

Kegiatan ini merupakan yang keempat kalinya dihelat oleh P3AI. ‘’Workshop ini kami adakan rutin setahun dua kali, untuk kedepannya kami berencana akan mengadakan lagi sekitar bulan Juli-September  mendatang,’’ ujar Ir Syamsul Arifin MT, ketua P3AI.

Tujuan workshop sendiri adalah untuk meningkatkan motivasi dosen dalam menulis buku. ‘’Dosen sekarang ini biasanya terlalu sibuk sehingga jarang ada yang menulis buku, padahal di universitas top dunia seperti Harvard dan MIT hampir semua dosen menulis buku,’’ ungkapnya.

Maka dari itu, ITS pun melakukan berbagai upaya untuk menggairahkan dosen agar berlomba-lomba menulis buku. ‘’Kami memberikan insentif untuk setiap buku yang diterbitkan dosen terutama buku yang bersifat akademis, selain itu kami juga mendorong dengan mengadakan workshop seperti ini,’’ ujarnya.

Workshop ini dihadiri oleh dosen-dosen dari ITS, namun terdapat juga beberapa dosen dari luar. Diantaranya datang dari Universitas Airlangga, Universitas Jember, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Madura.

Acara yang dibuka oleh Pembantu Rektor 1 ini dihadiri oleh pemateri yang berkualitas. Diantaranya Prof Daniel M Rosyid Phd, Prof Dr Ir Suminar Setiati Achmati dan Prof Dr Sarwoko Mangkoedihardjo. Dari penerbit juga turut menyampaikan materi diantaranya Erlangga dan ITS Press. ITS menargetkan tahun ini buku yang diterbitkan oleh penulis dosen adalah 30 untuk tingkat nasional dan tiga buku yang diterbitkan secara internasional .

Selama workshop peserta terlihat sangat antusias, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang mengalir saat sesi pertanyaan. ‘’Saya melihat gairah menulis dosen saat ini sangat bagus, salah satunya juga merupakan paksaan dari Kemendiknas yang mensyaratkan menulis buku untuk dapat menjadi guru besar,’’ ujar Suminar jauh-jauh datang dari Institut Pertanian Bogor. (lhp/nrf)