ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
28 Maret 2011, 10:03

SDA Melimpah, Tenaga Ahli Bidang Deepwater Masih Minim

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hadir sebagai salah satu pembicara dalam seminar adalah Dr Ir Iwan Ratman MSc, PE-Vice President Project Management BP Migas. Iwan membawakan materi mengenai Various Projects in Oil and Gas. Dikatakan Iwan, dari dulu Indonesia sangat bergantung pada bahan bakar fosil untuk pemenuhan kebutuhan energi.

Bahkan hingga saat ini pun keadaan itu masih berlangsung meski tak sehebat dahulu. Baru di tahun 1995, orang Indonesia mula berpikir bahwa suplai fosil diperkirakan tidak akan dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang. "Sejak saat itulah industri migas mulai dikembangkan di Indonesia," ujarnya.

Fakta yang ada disebutkan Iwan adalah saat ini kecenderungan semua negara adalah menurunkan angka penggunaan minyak bumi dan justru meningkatkan pemanfaatan gas. "Bahkan negara-negara maju sudah memikirkan energi matahari dan hidrogen sebagai energi alternatif masa depan," terang alumni Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip) ini.

Berbicara mengenai migas, Iwan juga sempat menyinggung sedikit soal keadaan industri migas di Indonesia, termasuk offshore atau pengeboran lepas pantai. Disebutkan Iwan, hingga saat ini baru ada belasan offshore yang dieksplorasi dan itu terpusat di wilayah barat Indonesia. "Masih ada sekitar dua puluh cekungan lagi yang tersebar di Indonesia wilayah Timur yang belum dieksplorasi," terang salah satu pengurus inti Ikatan Alumni Teknik Kimia Undip ini. Cekungan-cekungan di laut dalam Indonesia Timur inilah yang dimaksudkan Iwan sebagai cadangan masa depan Indonesia.

Sayangnya, belum cukup banyak ahli yang dimiliki Indonesia untuk bidang deepwater (ahli pengeboran lepas pantai dan laut dalam, red). "Berbagai proyek offshore yang ada hingga saat ini masih didominasi oleh tenaga ahli dari luar," imbuhnya.

Mengingat banyaknya proyek offshore di tahun-tahun mendatang, peluang Indonesia sendiri sebenarnya cukup baik. "Ke depan diharapkan mahasiswa-mahasiswa ITS lah yang menjadi tenaga ahli di berbagai proyek offshore Indonesia," harapnya. (fi/hoe)

Berita Terkait