Menyandang gelar pemenang menyiratkan sebuah kebanggaan tersendiri bagi jurusan ini. Rupanya hal tersebut tidak hanya dirasakan oleh para atlet tetapi juga oleh seluruh punggawa-punggawa Teknik Kimia. “Tidak hanya mahasiswa angkatan atas tetapi juga mahasiswa baru, dosen hingga karyawan,†ungkap Pramudito Aji Wicaksono, Kepala Departemen Student Talent Development (Staldev) Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatekk).
Menjadi juara umum sebenarnya telah menjadi salah satu target dari jurusan ini. Hal tersebut bukanlah tanpa alasan. “Armada Tekkim mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan jurusan lain,†paparnya.
Meski telah optimis mampu, ternyata gelar juara tersebut tidak didapatkan dengan mudah. Pasalnya, tercatat beberapa rintangan yang sempat menurunkan keoptimisan tersebut. Salah satunya, adalah kekalahan yang didera oleh Tekkim di pertandingan catur. Padahal, catur adalah salah satu pertandingan yang diharapkan mampu menyumbang kemenangan bagi Tekkim. Demikian juga dengan cabang olahraga (cabor) tarik tambang. Bahkan, pada cabang ini Tekkim harus tersingkir sejak babak penyisihan.
Yang menarik, jika ditinjau tiap pertandingan kemungkinan untuk menjadi juara umum sangatlah kecil. Hal ini karena dari sembilan cabor Tekkim hanya berhasil unggul di satu pertandingan. Yaitu, tenis meja setelah berhasil menundukkan Teknik Elektro. Sedangkan di pertandingan lain, rata-rata Tekkim harus mengakui keunggulan tim lain di babak final.
Pada pertandingan basket misalnya. Atlet Tekkim harus mengakui kekuatan lawannya, Teknik Fisika. Padahal, pertandingan ini sangat diharapkan mampu membawa bendera Tekkim berkibar lebih tinggi.
Untungnya, sistem penilaian juara umum tidak menggunakan sistem olimpiade. “Penilaian juara umum didasarkan pada jumlah poin yang terkumpul,†ungkap Dito. Sistem ini memberikan poin empat kepada pemenang pertama. Sedangkan pemenang kedua berhak atas dua poin. Berkat sistem tersebut, Tekkim berhasil meraih empat belas poin dan menduduki posisi tertinggi bersaing dengan Teknik Fisika dengan dua belas poin.
Walaupun hanya berada di peringkat dua dalam lima pertandingan, tidak lantas membuat para sivitas kecewa. Raihan sebagai juara umum, setidaknya membuktikan vivat mereka. “Juara di atas para juara,†tutur mahasiswa asal Pekalongan itu.
Berkaitan dengan predikat tersebut, Dito, sapaan akrab Pramudito, menyatakan bahwa gelar tersebut tidak hanya didedikasikan kepada seluruh sivitas teknik kimia. Utamanya kepada para supporter dari Tekkim yang telah sepenuh hati mendukung para atlet bertanding di lapangan. “Mereka memberikan suntikan semangat kepada para atlet,†paparnya.
Prestasi gemilang tersebut juga merupakan suatu bentuk apresiasi kepada berbagai klub yang ada di Tekkim. Yaitu Teknik Kimia Basketball Club (TBC), Volley Orange Club (VOC), Football de Club (FDC), dan Proffesional Badminton (Proton).
Meski telah menuai kemenangan, pria kelahiran 2 Mei 1990 ini mengaku jika tim FOG kali ini masih memiliki banyak kekurangan. Salah satunya terletak di jumlah atlet yang bertanding. Pasalnya, ada beberapa atlet yang harus turun di lebih dari satu pertandingan. “Itu karena masih banyak mahasiswa yang sebenarnya berbakat, tetapi masih belum ditemukan,“ tegasnya.
Menjadi juara umum tahun ini ternyata tidak menjadikan Tekkim lantas berpuas diri. Untuk tahun depan, Tekkim akan lebih aktif memperdayakan kekuatan club untuk menjaring bakat-bakat yang belum teraba. Tekkim sendiri menargetkan diri menjadi juara umum dengan menyabet semua gelar juara. “Orange Crème de la crème, juara di atas para juara,†ungkapnya.(ran/nrf)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan