Penemuan ini berawal dari hobi mereka jalan-jalan usai kuliah. Banyak tempat wisata sekitar kampus yang sudah mereka jelajahi. Pantai kenjeran pun tak luput dari target mereka. "Disana kami menemukan limbah cangkang kerang yang berserakan, kami pikir cangkang ini pasti memiliki potensi untuk dimanfaatkan," ungkap Denny, salah satu anggota tim. Mereka pun mengambil sedikit sampel untuk riset.
Setelah diteliti di labolatorium Teknik Sipil ITS, diketahui bahwa cangkang kerang mengandung CaO (garam kalsium) dan silika yang tinggi. "Persis dengan bahan dasar semen," ujar Denny penuh semangat.
Proses riset yang mereka lakukan sederhana. cangkang kerang dihaluskan, kemudian diayak. Hasilnya dicampur bahan semen dengan komposisi 25 persen. Kemudian mereka aplikasikan dengan membuat beton berongga. "Ketika kami uji beban, ternyata kekuatan tekanan meningkat sekitar 25 persen," ujar Mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2008 itu.
Memilih untuk diaplikasikan dalam bentuk beton berongga juga bukan tanpa alasan. Menurut Denny, beton berongga memiliki keunggulan memiliki daya serap air yang tinggi. "Dengan begitu, jika dipakai untuk paving akan meminimalisir terjadinya banjir," terang mahasiswa asal Madura ini.
Sebelum mengikuti kontes Holcim Innovation Hunt, mereka telah menuliskan hasil penelitian ini dalam bentuk karya tulis penelitian. "Ketika ada pengumuman lomba Holcim, kami ikutsertakan," ujar Denny. Tak disangka-sangka, karya mereka diapresiasi baik dan mendapat dana sebesar Rp 1 juta untuk merealisasikan penelitiannya.
Perjalanan Denny dengan dua anggotanya tidak mulus begitu saja. Dibawah bimbingan Tavio ST MT PhD, dosen Teknik Sipil ITS, keterbatasan alat dan biaya sempat mengganjal riset mereka. "Inisiatif kami, pinjam labolatorium jurusan lain, sedangkan produknya kami buat sesederhana mungkin tanpa meninggalkan substansinya," jelasnya.
Perjuangan mereka tidak sia-sia. mereka diundang untuk mempresentasikan karyanya dalam Grand Final Holcim Innovation Hunt, Senin (21/2) . "Datang disana pun sempat minder, tim lain ternyata sudah jagoan mengikuti lomba, sedangkan kami baru kali ini," ungkapnya. Tetapi penilaian juri terhadap implementasi karya arek ITS membuat tim ini pulang membawa tropi juara.
Buat Maket, Gunakan Aksesoris Hotel
Prayogi, salah satu anggota tim, mengungkapkan bahwa mereka tak pernah menyangka akan menjadi juara. Prasangka ini bukan tanpa alasan, Prayogi mengakui banyak persiapan mendadak. "Bahkan di dalam kereta menuju Jakarta, kami masih sibuk membuat slide presentasi," ungkapnya sembari tertawa.
Tak hanya itu, mereka sempat shock ketika sehari sebelum keberangkatan, mereka mendapat kabar bahwa setiap tim harus membawa maket produk. "Kami berangkat hanya bermodal akrilik karena belum sempat kepikiran apa-apa," ujar Prayogi.
Sesampainya di lokasi Grand Final, mereka sempat minder melihat maket pesaingnya yang tertata menarik. "Melihat hal itu, kami tak bisa tinggal diam. Ide gila kreatif pun muncul," jelas Prayogi. Mereka pun memakai aksesoris hotel mewah tempat menginap untuk menghias maketnya. ketika Yogi ke kamar mandi dan menemukan vas bunga, dia masukkan ke dalam akrilik maket. Untuk bantalan beton, mereka pakai laci, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Alhasil, keindahan maket mereka dipuji tamu, peserta, dan dewan juri. Mereka mengaku kagum dengan maketPrayogi, tapi ada juga pengunjung yang familiar dengan aksesorisnya. Dengan kreativitas, maket itu berhasil mengantar mereka menjadi pemenang. "Walaupun sudah juara, tapi kami sadar bahwa pekerjaan mendadak itu tidak baik," ungkap pria asal Surabaya ini. (ton/niv)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi