Malam hari sekitar pukul tujuh, Gedung Pusat Robotika ITS ramai oleh ratusan orang. Sebagian dari mereka ada yang mengenakan pakaian unik. Tampak beragam pakaian yang terinspirasi dari kartun dan film heroik. Kebanyakan ala Jepang seperti Naruto, Akatsuki, Kamen Rider, Hanzhou Hatoi, Mio Akuyuma, dan sebagainya. Mereka adalah peserta acara Costume Play (Cosplay) yang digelar oleh Himatekpal.
Acara ini merupakan salah satu kegiatan dari kegiatan Semarak Mahasiswa Perkapalan (Sampan) V ITS. Melalui acara ini, Himatekpal ingin menyejajarkan anime Indonesia dengan anime buatan luar negeri. "Anak muda jangan hanya melihat anime dari luar negeri saja, di Indonesia sebenarnya juga banyak," ungkap Andrian Prisdianto selaku Ketua Pelaksana Sampan V ITS ini.
Nama Cosplay sendiri diambil dar kata costume (kostum) dan play (bermain), merupakan hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, manhwa, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun.
Mayoritas peserta tampil dengan diiringi musik. Sekitar empat puluh lima peserta berlomba untuk memperagakan karakter dari masing-masing tokoh yang mereka kenakan pakaiannya. Mulai dari senjata, perilaku, aksi-aksi menghunuskan senjata serta menendang, mereka tampilkan di depan penonton dan dewan juri. Dari situl, dewan juri menilai penampilan mereka.
Tidak hanya itu, tidak ingin melupakan tujuannya dalam menggelar Cosplay kali ini, Himatekpal juga mengundang anime Ruci yang asli berasal dari Indonesia. Untuk anime Ruci ini, Himatekpal tidak bekerja sendirian. "Kami bekerjasama dengan pihak Miniaturindo," papar Andrian. Miniaturindo adalah perusahaan pembuat miniatur kapal dan bangunan lepas pantai (offshore).
Tokoh anime Ruci ini berperan sebagai penyelamat laut Indonesia. Dari penampilannya, pihak panitia dan Miniaturindo ingin menyampaikan bahwa bangsa Indonesia harus mencintai laut Indonesia. "Cintailah alam laut Indonesia," jelas Andrian.
Di acara yang kali pertama digelar ini, para penonton tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Mereka minta foto bersama dengan peserta Cosplay yang masih mengenakan pakaian dari tokoh yang diperankannya. Bahkan ada sebagian penonton yang tidak segan-segan untuk meminjam accessories peserta. "Mumpung masih di sini bisa foto sama mereka," ungkap Fahad, salah seorang penonton.
Para Cosplayer ini untuk menjelaskan bahwa pakaian yang mereka kenakan umumnya membuat sendiri. Mereka rata-rata berkumpul di dalam suatu komunitas, misalnya SEIRYUU Cosplay Team yang turut menjadi partisipan acara tersebut. Mereka mengatakan bahwa yang mereka lakukan sudah seperti hobi. "Ada kepuasan tersendiri rasanya," ujar salah satu Cosplayer. (nir/hoe)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,