ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
15 Maret 2011, 19:03

BEM FTI Gelar Fantastic Bersama Exxon

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Perusahaan minyak dan gas masih saja menjadi magnet bagi para mahasiswa. Ini dibuktikan berdasarkan survei lapangan yang meyebutkan banyaknya mahasiswa yang berminat untuk bekerja di perusahaan minyak dan gas. Fakta ini pulalah yang menginspirasi Kementrian Profus BEM FTI ITS untuk menggelar acara yang bertajuk Famous and Interactive Seminar about Industrial Technology in Companies (Fantastic) ini. “Kami ingin memberikan gambaran seputar perusahaan minyak dan gas kepada seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa FTI,” ujar Galih Wicaksono Triyogi, koordinator acara ini.

Yang menarik, seminar ini ternyata baru  kali perdana digelar. Meski begitu, seminar ini mendapat sambutan yang antusias  dari berbagai pihak. Ini dibuktikan dengan jumlah peserta yang datang mencapai tiga ratus peserta.  Mereka yang datang tak hanya dari ITS. "Ada yang datang dari Unair hingga UPN,” terang mahasiswa Teknik Elektro ini.

Acara yang dihelat selama enam jam ini, menghadirkan lima pembicara. Mereka adalah Agung B Cahyono, Edison Lestari, Sustjahjo, Jeffrey Heri Wibowo, Zulfitriadi , dan Edward Sutanto. Kesemuanya merupakan orang yang telah makan asam garam dunia Perusahaan tersebut.

Terhitung, ada tiga bahasan yang diulas dalam acara ini. Pertama, adalah gambaran umum mengenai  PT Exxon Mobile sebagai perusahaan minyak dan gas yang terkemuka. Kedua, seputar developing company, dan production company. Terakhir tentang carrier planning dan cooperate citizenship.

Sementara itu, Edward Sutanto  juga memaparkan peluang kerja untuk mahasiswa ITS.  Sebagai mahasiswa teknik, mahasiswa ITS mempunyai peluang kerja yang luas di Exxon.  Menurutnya, Exxon sangat membutuhkan mahasiswa lulusan teknik di berbagai divisinya.

Seperti di bagian surface yang membutuhkan sarjana-sarjana Teknik Kimia, Teknik Material, Teknik Mesin, Teknik Fisika dan Teknik Elektro. Sedangkan di  bagian sub surface membutuhkan sarjana-sarjana Teknik Kelautan. Sementara itu, di bagian safety membutuhkan sarjana-sarjana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Teknik Lingkungan serta Teknik Industri. 

Lebih lanjut, ia menekankan jika alur yang demikian tidak mengikat. Termasuk asal jurusan. “Saya yang lulusan Teknik Mesin justru bekerja di divisi Teknik Kimia,” ungkapnya di akhir. (ran/hoe)

Berita Terkait