Suara fasih berbahasa Inggris terlontar dari peserta speech contest yang masih menduduki bangku sekolah menengah atas itu. Mereka sedang unjuk gigi dalam kompetisi tersebut. "Tujuan dari acara ini adalah melatih dan mengasah kemampuan berbahasa Inggris pada anak SMA dengan dilandasi ilmu dan bagaimana cara penyampaiannya," jelas ketua panitia, Ika Yunidiawati.
Pada babak awal, peserta speech contest telah mempersiapkan pidato dengan memilih salah satu tema. Peserta berpidato selam tujuh menit di babak penyisihan. "Penilaian berasal dari tata aturan, kefasihan, olah gerak dan isi pidato," papar Ika. Mahasiswi jurusan Teknik Industri tersebut menuturkan dipilih lima finalis untuk mengikuti babak final.
"Pada babak final, peserta langsung memilih tema yang telah diacak, dari sana akan terlihat mana peserta yang benar-benar memiliki kemampuan berbahasa Inggris," tukas Ika. Tema yang diberikan saat final yaitu Facebook, Unas, redominasi rupiah, hujan asam, dan efek rumah kaca.
Ika menaggapi kendala yang dihadapi saat kegiatan adalah separuh dari peserta yang mengundurkan diri. Mereka kebanyakan mengikuti lomba pidato bahasa Inggris di tingkat Jawa Timur. "Harapannya, speech contest Cakil di tahun depan bisa sampai tingkat Jawa Timur," papar mahasiswa angkatan 2009 itu.
"Kalian sudah memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang bagus, namun tingkatkan lagi kempuan berbahasa Ingggris tersebut," komentar salah satu juri dari UPT Bahasa, Luh Mas Ariyati.(el/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung