ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
12 Maret 2011, 20:03

Diiringi Musik, Tangkapan Ikan Melonjak

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tidak puas melakukan Pengmas sebulan yang lalu, Himpunan Mahasiswa Fisika (Himasika) ITS kembali menyelenggarakan kegiatan sejenis. Bedanya, sebelumnya kegiatan sejenis ini dilaksanakan di Daerah Keputih Tegal, tetapi untuk sekarang dilaksanakan di  Daerah Kedung Cowek yang berada di dekat Pantai Kenjeran Surabaya.

Acara yang berlangsung sejak pukul setengah delapan pagi tersebut, diawali dengan kerja bakti membersihkan sampah. Setelah itu, diadakan penyuluhan kepada warga sekitar tentang pemberdayaan kerang dan cara memperbanyak tangkapan ikan melalui musik. Pembicaranya adalah mahasiswa Jurusan Fisika sendiri.

Acara berlangsung santai dan banyak dibumbui humor. Setelah materi pemberdayaan kerang, ada pemberian materi cara memperbanyak tangkapan ikan melalui musik. Banyak warga yang tertarik dan heran dengan materi ini. “Masak sih ikan bisa ndengerin musik?” tanya Kuswantoro, salah seorang warga daerah tersebut, lirih kepada teman di sebelahnya.

Saat pemberian materi tersebut, Thariq selaku pembicara juga memberi bukti bahwa musik dapat mempengaruhi jumlah tangkapan ikan. Ia menyebutkan pernah dilakukan penelitian di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan (Juli 2004). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa musik yang paling disukai ikan adalah musik klasik dari luar negeri.

Hal ini terbukti jumlah tangkapan ikan di tempat penelitian mencapai rata-rata 171 ekor. Musik yang dimaksud adalah Ying Gwi J. Malestin, Joy Striyany, dan Mr. Big (Paul Gail Bet). Padahal hasil rata-rata tangkapan ikan jika tanpa musik rata-rata hanya mencapai tujuh puluh lima ekor saja. Hal ini dikarenakan getaran-getaran tertentu mampu membangkitkan ketertarikan ikan ketika proses perkawinan.

Kegiatan sosial tersebut dihadiri oleh sekitar dua puluh tiga warga yang berprofesi sebagai nelayan. Padahal target dari Himasika ITS sendiri adalah lima puluh warga bisa hadir dalam penyuluhan tersebut. Salah satu sebabnya adalah kebiasaan para warga yang melaut di pagi sampai siang hari. Hal ini cukup unik karena pada umumnya nelayan melaut pada malam hari. “Lain kali lebih baik hari Jum’at saja mas. Kalau Sabtu, apalagi siang begini banyak yang kerja,” ungkap salah seorang warga.

Kemudian Julian Saputro, Ketua Himasika, berharap kegiatan ini bisa ditindaklanjuti jika ada sokongan dana sponsor baik dari Pemkot maupun institusi lain. Hal yang dikhawatirkan oleh Himasika dan warga adalah tidak adanya tindak lanjut dari penyuluhan-penyuluhan sebelumnya.

Namun bagaimanapun, warga setempat tetap menyambut ramah terhadap niat baik para mahasiswa tersebut. Di akhir acara, koordiantor nelayan di daerah tersebut, Mujiono, berterima kasih kepada para mahasiswa tersebut. “Kami harap kedatangan adik-adik dari ITS ini membawa berkah dan kesuksesan bersama,” harap Mujiono. (nir/bah)

 

Berita Terkait