Acara yang merupakan rangkaian dari Cakrawala Ilmiah (Cakil) diikuti oleh dua belas tim yang berasal dari sembilan jurusan di FTI.  Awalnya, ada enam belas tim yang mendaftar EDC ini hingga Technical Meeting (TM). Menurut, Nurseno Aqih Fadwi Adi, ketua panitia, jika terdapat tiga tim yang mengundurkan diri tanpa alasan. ”Sedangkan satu tim terpaksa kami diskualifikasi karena datang terlambat,” terangnya.

Disingung mengenai tujuan acara, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ini menjelaskan jika EDC kali ini ingin menjadi media bagi mahasiswa FTI untuk mengembangkan berbahasa Inggris. Apalagi, pada era sekarang Bahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dimiliki. Lebih lanjut, mahasiswa angkatan 2009 ini berharap jika EDC mampu melatih mahasiswa untuk berargumen. ”Dengan EDC, mahasiswa diharapkan mampu berkomunikasi, berargumen, dan semakin percaya pada kemapuannya,” jelasnya.

EDC kali ini dibagi menjadi empak babak. Ada dua belas tim yang hadir, namun kemudian dibagi menjadi enam pertandingan yang telah ditentukan pada TM tiga hari sebelumnya. Idealnya, setiap tim yang kalah akan otomatis tereleminasi. Namun, untuk memenuhi kuota menjadi delapan tim pada babak perempat final, maka diambillah dua tim dengan nilai tertinggi.

Selanjutnya, delapan tim bertanding ulang hingga akhirnya mengerucut menjadi empat tim. Mereka yang berhasil lolos adalah Victory, Krypton, BISA dan Astro. Keempatnya kemudian bertanding di babak semifinal. Setelah melalui persaingan yang cukup ketat, akhirnya Victory dapat melenggang ke babak selanjutnya setelah mengalahkan Krypton. Demikian dengan BISA yang berjaya setelah menaklukkan tim Astro. Keduanya pun akan berhadapan di final yang akan digelar di acara FTI Fun Day, Sabtu (2/4) nanti.

Ada hal yang menarik dari formasi ini. Pasalnya, keduanya saling berhadapan pada babak pertama. Pada pertandingan tersebut, Victory berhasil menundukkan BISA.Kini, mereka akan dipertemukan lagi di babak final.”Kami pasti belajar dari pertandingan tadi. Doakan saja semoga kami tidak akan menerima kekalahan untuk kedua kalinya,” ungkap Wildan Habibi, salah satu anggota dari tim BISA. (ran/nrf)