ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
07 Maret 2011, 11:03

Seminar Interpersonal Ulas Interview Dunia kerja

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ketatnya persaingan lulusan perguruan tinggi dalam mencari pekerjaan melatarbelakangi Kementrian Kesma BEM ITS menggelar seminar berbasis interview skill. Dikatakan Sang Lanang Saddamullah, Ketua Panitia seminar, fakta di lapangan menyebutkan bahwa pelamar kerja kebanyakan gagal di tahap wawancara. Karena itulah perlu adanya gambaran mengenai interview sekaligus cara menghadapinya. Tak heran jika sebanyak 165 peserta dari berbagai universitas di Surabaya turut serta dalam seminar. “Rata-rata para peserta adalah fresh graduate,” ujar Lanang.

Dijelaskan oleh mahasiswa angkatan 2009 ini, materi yang diulas pun sudah mencakup tahap pra interview hingga interview sendiri. Hadir membawakan materi pra interview adalah Rachmad Hartadi S dari Sigma Indo Consulting. Pada bagian awal, pria yang akrab disapa Teddy tersebut memaparkan penjelasan mengenai cara mengenal, memilih, dan memasuki dunia kerja. Tak ketinggalan, Teddy juga memberikan pemahaman mengenai interview itu sendiri. Terakhir, yang disampaikannya adalah ulasan mengenai beberapa kelengkapan, seperti cara berbusana berikut tata cara pembuatan curriculum vitae.

Sedangkan materi pada tahap interview dibawakan oleh Hellena, VP Operation Jatis Group. Hellena menjelaskan hal-hal teknis saat wawancara berlangsung. Ia membahas lebih jauh terkait sikap saat interview, cara menanggapi pertanyaan dari para interviewer, hingga kesalahan fatal ketika interview berlangsung.

Adapun materi ketiga saat seminar berisi sharing pengalaman interview dan motivasi oleh Ditra Ayi Kurniawan, alumni Teknik Sistem Perkapalan tahun 2001. Ditra menekankan pentingnya mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Ditra menyebutkan bahwa nilai seseorang tergantung pada dua hal yakni kualitas dan atribut.“Kualitas adalah karakter dan sifat seseorang, sedangkan atribut adalah ketrampilan yang dimiliki, keduanya sangat penting dan menjadi penilaian,” ujar Ditra.

Tak ketinggalan, di akhir sesi seminar juga diadakan simulasi interview. Tiga orang peserta dipilih secara acak untuk melakukan simulasi. Rahadian Dustrial Dewandono, salah satu peserta seminar menilai adanya simulasi tersebut cukup bermanfaat. “Melalui simulasi interview kita bisa tahu letak kesalahan saat wawancara sekaligus pembenarannya,” ujarnya. (fi/nrf)

Berita Terkait