Bentuk dari jembatan kecil seukuran kurang lebih 50 cm ini sangat bervariasi. Selain bentuk artistik jembatan, poin yang juga dinilai pada perlombaan kali ini adalah ketepatan ukuran, efisiensi bahan dan kekuatan jembatan.
Berat beban yang mampu ditahan oleh jembatan yang terbuat dari stik es krim dan tusuk sate ini terhitung luar biasa. “Untuk juara pertama beban yang mampu ditahan sekitar 570 kg," ujar Ryanda, panitia acara. Setelah melewati tahap penjurian, panitia akhirnya mengumumkan para juaranya tepat setelah performance.
Akhirnya terpilihlah juara I, II, dan III yang diborong oleh tim dari SMKN 5 Surabaya. Kemenangan ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi SMK yang mengirimkan 10 wakilnya di kompetisi kali ini. Para pemenang mendapatkan piala, sertifikat serta hadiah uang sebesar Rp 4 juta untuk juara I, Rp 3 juta untuk juara II, dan Rp 2 juta untuk juara III.
Piala bergilir tahun lalu yang didapatkan oleh SMKN 5 Surabaya, kali ini berhasil dipertahankan. Duet Ahmad dan Adi Candra dengan status juara tahun lalu tahun ini pun kembali meraih juara pertama. “Alhamdulillah kita berhasil menang lagi, awalnya sempat ragu soalnya beban jembatan kita nggak lebih berat dari juara dua,†ujarnya. (lhp/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung