Mayoritas siswa SMA kerapkali beranggapan, olimpiade kimia akan selalu berkutat dengan reaksi-reaksi kimia saja. Namun, Nopec hadir dengan kemasan yang berbeda. Bukan hanya kimia yang ditonjolkan, melainkan gabungan dengan ilmu pendukung lain yang dibutuhkan dalam jurusan Teknik Kimia, seperti korosi dan water treatment.
“Nopec memberikan gambaran sekilas disiplin ilmu Teknik Kimia,†tutur Achmad Yanuar Setiawan, ketua pelaksana Nopec. Menurutnya, olimpiade ini juga sebagai sarana memperkenalkan jurusan Teknik Kimia.
Mengenai seleksi, kompetisi ini dimulai dengan seleksi pertama Rabu (16/2) lalu secara online. “Soalnya multiple choice lumayan sulit,†tambah mahasiswa angkatan 2009 tersebut. Meski jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 167 orang, hanya 165 peserta yang menjawab soal tersebut.
Diakui Yanuar, proses pengerjaan secara online juga mampu menimbulkan kecurangan peserta lomba. Namun, itu adalah pilihan bagi peserta. “Kalau ia jujur, pasti membuahkan hasil manis,†ujarnya lagi.
Usai seleksi pertama, sebanyak lima belas peserta yang dinyatakan lolos menuju seleksi kedua untuk langsung berkompetisi di jurusan Teknik Kimia. Mereka adalah empat tim dari SMAN 1 Gresik, satu tim dari SMA 1 Sedayu, dan dua tim dari SMAN 1 Jember.
Terhitung juga, masing-masing satu tim dari SMA Kristen Petra 1, SMAN 9 Surabaya, dan SMA 5 Surabaya. Sedangkan tiga lainnya berasal dari kota yang lebih jauh, yakni SMAN Unggulan MH Thamrin Jakarta, SMA Yayasan Pupuk Kaltim, dan tiga tim dari SMAN 2 Sekayu Palembang.
Seleksi tahap kedua ini dibuat post to post. “Ada lima post di lima lab (laboratorium,red),†jelas Yanuar. Ia menyebutkan, kelima lab tersebut adalah lab limbah, proses, biokimia, thermodinamika, dan mixing. Menurut Yanuar, ajang post to post ini juga memberikan gambaran lab-lab riset yang ada di Teknik Kimia. Sebab, sekitar tiga menit sebelum pengerjaan soal dimulai, pihak lab akan menjelaskan singkat tentang lab masing-masing.
Untuk seleksi akhir, hanya tiga tim yang dinyatakan lolos, yaitu dua tim dari SMAN 1 Gresik dan SMAN Unggulan Thamrin MH Jakarta. Mereka beradu cepat tepat melalui tiga babak. Mulai dari babak bernilai sepuluh, babak nilai bertingkat, sampai babak studi kasus. Tahap ini dipandu Dr Romanus Knsantus Tue Neno ST MT, Donny Satria Buana ST Meng, dan Suci Madhania ST MT.
Babak Studi Kasus Tekankan Energi Alternatif
Babak ketiga pada seleksi akhir menimbulkan ketegangan tersendiri bagi peserta. Sebab, mereka diminta memberikan pemikiran solutifnya mengenai dua energi alternatif yang cocok dikembangkan Indonesia saat ini lewat presentasi.
Sebagai tim yang tampil pertama, Muhammad Saadilah Afif dan Rahman Cahyadiputra dari SMAN 1 Gresik, menuturkan bahwa biomassa dan geothermal sebagai energi yang harus dipilih Indonesia. Lewat argumentasinya, mereka pun berhasil menyabet juara kedua. “Tim lain dari SMA 1 Gresik meraih juara ketiga,†sebut Yanuar.
Sedangkan, Radhian Ferel Armansyah dan Nurul Aulia, tim dari Jakarta meraih posisi pertama lewat teknik presentasi yang berbeda dari lainnya dan penyampaian argumen yang sesuai. Mereka mampu menuturkan gabungan biomassa dan solar cell secara hybrid.
“Saya suka kemasan dan pelayanan Nopec ini. Semoga ini menjadi olimpiade tahunan yang mem-branding-kan Teknik Kimia ITS,†harap Aulia setelah penyerahan tropi. Harapan serupa juga dilontarkan oleh siswa-siswa dari SMAN 1 Gresik. (esy/nrf)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan