Tidak hanya melayani kebutuhan sivitas akademika ITS saja, UPT ini ternyata juga diminta untuk melakukan bimbingan di berbagai Sekolah Mengah Pertama (SMP) dan Sekolah menengah Atas (SMA) di Surabaya. Hal itu menunjukkan bahwa kinerja UPT ini telah diakui oleh banyak kalangan.

Permintaan untuk melakukan pelatihan kepada guru-guru SMP dan SMA itu datang langsung dari Walikota Surabaya. “Kami direkomendasi oleh Bu Risma untuk melatih guru-guru SMP dan SMA, sehubungan dengan persiapan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI),” ujar Drs Fuad Cholisi MSc MPhil selaku ketua UPT Pusat Bahasa dan Budaya ITS.

Oleh karena itu, kini UPT Bahasa dan Budaya tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan. Peningkatan kompetensi pengajar merupakan salah satu diantaranya. Hal ini diwujudkan dengan didatangkannya satu pengajar tetap native speaker di UPT tersebut. “Ada satu pengajar native speaker yang telah bergabung dengan kami, ini pertama kalinya,” terang Fuad.

Tidak hanya mendatangkan native speaker, berbagai pelatihan juga akan diberikan untuk tenaga pengajar di UPT Bahasa dan Budaya. Pelatihan yang diberikan akan difokuskan pada pelatihan aplikasi teknologi informasi. Harapan dari pelatihan ini adalah, para pengajar dapat menggunkan teknologi informasi untuk mempublikasikan modul-modul pembelajaran.

Selain meningkatkan kompetensi tenaga pengajar, UPT ini juga baru saja melakukan pemasangan peralatan multimedia sebanyak lima belas unit untuk self access room. Penyediaan ini diharapkan dapat menjadi fasilitas pembelajaran yang baik untuk mahasiswa. Hal ini merupakan bukti nyata upaya  peningkatan fasilitas yang dilakukan oleh UPT Bahasa dan Budaya.

Untuk terus meningkatkan eksistensinya, UPT Bahasa dan Budaya juga akan  lebih intensif dalam mengembangkan bidang kebudayaan. “Perhatian untuk kebudayaan harus lebih ditingkatkan,” tutup Fuad. (ald/az)