Salah satu produk yang dijual adalah kerajinan flannel karya Suci Indah, mahasiswi Matematika. Suci mengaku memang kerap mengikuti bazar maupun expo di lingkup ITS. “Bros dan gantungan handphone ini buatan kami sendiri,†ujar Suci yang mengaku membuat kerajinan tersebut bersama temannya. Meski kerap menerima pesanan hingga mencapai seratus buah, Suci mengaku tidak pernah kelabakan memenuhi permintaan.
Hal itu lantaran tiap akhir pekan, ia selalu membuat kerajinan berbahan kain flannel itu untuk persediaan alias stok. “Daripada menganggur di rumah, jadi lebih baik membuat kerajinan,†ujar mahasiswa angkatan 2008 ini. Produk miliknya itu dihargai antara dua sampai enam ribu rupiah. Sejak tujuh bulan menekuni usahanya tersebut, Suci mengaku mendapat sambutan bagus dari pasar. Tak heran selama OMITS V berlangsung, para peserta dan mahasiswa juga meminati produknya.
Satu lagi stan yang turut mewarnai bazar di OMITS V adalah stan milik Badan Eksekuif Mahasiswa (BEM) FMIPA. Di meja stan tersebut tertulis gelar produk amal dengan beberapa pernak-pernik seperti jilbab, bunga, dompet dan sulaman taplak yang sengaja dipajang. Rupanya, mereka menjual kerajinan tangan karya penghuni Liponsos. “Produk ini adalah karya 25 peserta pelatihan,†ujar Indra Tauchid yang kebetulan tengah menunggu stan.
Menurut mahasiswa Jurusan Biologi itu, BEM FMIPA beberapa bulan lalu memang menggelar pelatihan kain flannel khusus bagi penghuni Liponsos. “Kami membantu memasarkan produk mereka, salah satu caranya adalah dengan mengikuti bazar ini,†ujar Indra. (fi/nrf)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,