ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
19 Februari 2011, 15:02

Mentoring Menjaga Motivasi Berprestasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam Penyampaianya, penulis asal Kebumen, Jawa Tengah ini mengatakan, salah satu cara untuk menjaga motivasi berprestasi adalah dengan mentoring. Karena sifat hati manusia yang tidak bisa konstan dan cenderung naik turun. “Maka kita butuh kelompok yang mengingatkan kita, ya salah satunya dengan mentoring ini,” ungkapnya.

Selain itu, ada banyak manfaat yang bisa diambil jika setiap orang serius melaksanakan mentoring. Diantaranya, semakin bertambah berwawasan, soft skill komunikasi meningkat serta membuat seorang bijaksana dalam menyikapi masalah. Solikhin menambahkan, ada lagi hal kecil yang mungkin tidak kita perhatikan, mentoring mengajarkan kita menghargai sesama.

“Dalam mentoring, ketika yang lain berbicara kita diam, semikian sebaliknya. Disini kita diajari cara menghargai orang lain dari hal yang paling sederhana, yaitu mendengarkan dengan serius ketika lawan bicara kita berbicara,” bebernya. Ia melanjutkan, hal ini merupakan salah satu ciri orang sukses yang berjiwa besar.

Lebih lanjut Solikhin memaparkan, setiap muslim bisa menjadi sukses. Ada tiga syarat jika seseorang ingin sukses, yaitu mengatahui potensi diri, mempunyai tujuan jelas dan ketiga mempunyai kemauan untuk sukses. “Ketiga hal tersebut bersinergi, maka peluang seseorang sukses akan semakin tinggi,”  terangnya. Dia menambahkan ada satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan seorang muslim yaitu beribadah dan berdoa untuk melengkapi usaha menuju kesuksesan.

Kesuksesan juga tidak boleh diartikan dalam arti sempit. Pria yang juga penulis buku The Way to Win ini mengatakan, kesuksesan seorang muslim bukanlah kesuksesan dunia semata. Namun kesuksesan yang hakiki adalah kesuksesan akhirat. “Sukses dunia saja tidak cukup. Tapi sukses dunia dan akhirat baru cukup,” ujarnya lantas tersenyum.

Diakhir penyampaiannya, Solikhin menekankan, kesuksesan tidak bisa diukur dari harta, jabatan ataupun sanjungan, namun hatilah yang menjadi tolak ukur kita. “Kesuksesan adalah ketika kita dapat bermanfaat untuk sesama. Hanya hatilah yang tahu,” tutupnya. (rik/hoe)

Berita Terkait