ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
14 Februari 2011, 18:02

Angkat Disertasi Air Kanopi Daun, Raih Gelar Doktor

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Disertasi yang dibawakan Agus berjudul Pengembangan Metode Estimasi Kandungan Air Kanopi Daun (Canopy Water Content) Tanaman Padi dengan Data Hyperspectral. Agus menyatakan bahwa salah satu hal penting yang perlu menjadi perhatian adalah pemantauan kondisi air pada tanaman padi. Hal itu didasarkan pada fakta bahwa padi merupakan tanaman penting bagi mayoritas penduduk dunia.
 
Dalam disertasinya, Agus mencoba mencari kandungan air kanopi daun untuk menentukan rekomendasi kanal yang optimal. Canopy Water Content (CWC) adalah selisih antara berat basah daun dan berat kering daun. “Untuk mengukur keduanya, dilakukan pengambilan rumpun padi dengan cara memotongnya,” tutur lulusan Teknik Sipil UGM ini. Selanjutnya, rumpun padi dibawa ke laboratorium untuk dikeringkan dalam oven dengan suhu hingga enam puluh derajat selsius dan ditimbang beratnya.

Disebutkan Agus, dirinya melakukan pengukuran reflektan kanopi daun padi dengan field spectrometer pada beberapa titik di lahan padi kawasan Indramayu, Jawa Barat. Titik pengukuran dipilih sedemikian rupa sehingga mewakili berbagai tahapan pertumbuhan padi yaitu tahap vegetatif, reproduktif, dan ripening. “Pada saat bersamaan dilakukan juga pengambilan data dari pesawat udara menggunakan sensor Hyperspectral  Mapper (HyMap),” terang Agus.

Menurut Agus, hyperspectral berarti penggunaan beberapa bagian dari spektrum elektromagnetik yang dipotong menjadi beberapa bagian untuk deteksi obyek permukaan bumi. “Potongan-potongan biasa disebut sebagai band atau kanal,” imbuhnya.

Juga dijelaskan oleh Kepala Nusantara Earth Observation Network (NEOnet) ini, penginderaan jauh atau remote sensing pada prinsipnya menggunakan energi matahari. Sedangkan panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk penginderaan jauh hyperspektral adalah panjang gelombang pada spektrum tampak dan infra merah. “Kisarannya antara 350-2500 nm,” ujar pria yang pernah berprofesi sebagai konsultan hidrologi ini.

Berdasarkan hasil analisinya, metode terbaik untuk deteksi CWC adalah menggunakan indeks spectral dengan kombinasi kanal yang optimal. “Dengan teknologi penginderaan jauh, pemantauan kondisi air tanaman padi dapat dilakukan secara cepat dan mencakup wilayah luas,” ujar pria kelahiran Bantul tersebut. (fi/az)

Berita Terkait