Hari masih pagi. Namun, kesibukan telah terlihat di SMA Negeri 2 Madiun. Meski, diselimuti sedikit mendung, tetapi tidak menggoyahkan semangat para mahasiswa selaku panitia untuk menyiapkan segala sesuatunya. Di sisi lain, terlihat para peserta silih berganti berdatangan. Demikian sedikit gambaran suasana EPC di regional Madiun.

M. Dasuki, selaku koordinator regional Madiun menututurkan,”EPC adalah kegiatan tahunan. Setiap tahun Madiun selalu menjadi tuan rumah”. Regional Madiun sendiri terdiri dari daerah Ngawi, Ponorogo, Madiun Kota dan Kabupaten serta Magetan. Keberadaan Madiun yang strategis menjadi alasan didaulatnya Madiun sebagai tuan rumah.

“Tahun lalu EPC diikuti oleh 27 tim, sedang tahun ini hanya diikuti 25 tim.”, aku Uki, sapaan akrab Dasuki. Meski terjadi penurunan jumlah peserta, tetapi jumlah tersebut merupakan hasil kerja keras para panitia.

Lebih lanjut, Uki bercerita jika H-7 pelaksanaan hanya dua tim dari Madiun yang mendaftar untuk mengikuti EPC. Tidak menginginkan acaranya gagal, seluruh panitia dikerahkan untuk menghubungi semua sekolah yang telah mereka informasikan sebelumnya. Dengan cara tersebut, sebanyak lima belas peserta berhasil didapatkan. Pendaftaran yang seharusnya ditutup sejak Sabtu (29/01) terpaksa harus diperpanjang hingga sesaat sebelum perlombaan digelar. Akhirnya dengan cara demikian panitia berhasil mendapatkan 25 peserta untuk region Madiun.

Sebenarnya masalah bukan berasal dari kesalahan publikasi. Publikasi sebenarnya telah dilakukan jauh-jauh waktu. Namun hal tersebut tidak membuat pihak sekolah mempersiapkan anak didiknya untuk mengikuti EPC ini. Seperti yang dialami oleh tim dari SMA Negeri 1 Madiun. ”Kami ikut EPC ini atas inisiatif sendiri. Tidak ada bimbingan dari piohak sekolah,” ungkap Iga, salah seorang peserta.

Hal senada juga dialami oleh tim asal SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo. “Kami bukan utusan dari sekolah, tapi bagaimanapun kami membawa nama sekolah,” aku Farah mewakili temannya.

Akhirnya regional Madiun meloloskan empat tim. Masing-masing dari MAN 2  Ponorogo selaku juara satu, SMA Negeri 1 Madiun selaku juara dua, SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo, dan SMA 2 Ponorogo selaku juara tiga. Keempat tim yang lolos masih akan melaksanakan semifinal di Teknik Fisika ITS tangal 5 Februari mendatang. (ran/yud)