Kelima mahasiswa Jurusan Teknik Kimia tersebut menamai produknya dengan Fruity Fresh Me (F2 Me). Bukan sebuah parfum dengan aroma fruity, melainkan sebuah inovasi berupa minyak angin beraroma buah. Cita, mengaku bahwa ide menciptakan F2 Me diilhami dari sebagian masyarakat yang alergi terhadap aroma minyak kayu putih. “ Selain itu juga menjadi solusi bagi masyarakat yang menyukai aroma buah,†ujar Cita. Karena itulah dibuat varian aroma seperti aroma melon, jeruk, apel, strawberry, fancy fruit, anggur, dan blueberry.
Meski mereka mengaku bahwa semua hanya bermula dari sebuah gagasan yang dituangkan dalam bentuk PKM GT, buktinya saat ini bisnis tersebut benar-benar dijalankan. Hal tersebut diamini Cita, “kami memang berniat mengembangkannya sebagai usaha kreatif,†jelas mahasiswa angkatan 2009 ini. Sedangkan saat ditanya alasannya memiih minyak angin, Cita memaparkan bahwa hal itu lantaran minyak angin merupakan salah satu produk yang selalu digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Cita menyebutkan, F2 Me yang mengandung bibit aroma buah, minyak zaitun, metil salisilat, dan menthol tersebut sangat multifungsi. Selain berfungsi seperti minyak angin pada umumnya, aroma fruitheraphy-nya berfungsi sebagai pengharum sekaligus pengusir nyamuk, sedangkan kandungan metil salisilat dan mentholnya memberi efek relaksasi tubuh dan melegakan nafas.
Tak hanya memperhitungkan segi kegunaan, segi desain pun juga mereka perhatikan. Cita membenarkan jika F2 Me sengaja didesain varaitif agar dapat digunakan untuk souvenir pernikahan serta penghias ruangan. Maka tak heran jika setiap harinya mereka menerima banyak orderan. “Untuk pemasarannya mencapai enam puluh botol per hari dengan omzet sebesar 540 ribu rupiah,†ujar Teguh.
Hingga saat ini, mereka mengaku menyediakan F2 Me dalam kemasan 10 ml. Hal tersebut dikarenakan membanjirnya pesanan sehingga untuk kemasan 5 ml dan 20 ml, mereka menargetkannya untuk rencana jangka panjang. “Nantinya, F2 Me akan dibuat dalam tiga macam kemasan yakni kemasan 5 ml, 10 ml, dan 20 ml,†jelas Cita.
Pengemasan dalam beberapa ukuran tersebut dimaksudkan untuk memudahkan F2 Me digunakan dan dibawa kemana-mana. Khusus kemasan F2 Me 20 ml, hanya ditujukan untuk souvenir wedding organizer. “F2 Me 20 ml memiiki 4 varian dalam 1 kemasan besar, yaitu water, forest, flame, dan earth varian masing-masing 5 ml,†jelas Cita. Karena itulah, mereka berharap usahanya dapat diterima pasar. “Kami berharap usaha ini bisa berkembang pesat,†pungkas Cita. (fi/yud)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi