Jika dilihat sejarahnya, Kampung Keputih Pompa Air memang sudah ada sejak sepuluh tahun yang lalu. Namun baru enam bulan belakangan desa yang terletak tepat di pinggir aliran sungai keputih itu terlihat geliatnya. Bisa dibilang kampung yang terdiri dari 35 kepala keluarga benar-benar baru dilahirkan.
Alasan inilah yang membuat tim Sosdev BEM ITS menjadikan kampung ini sebagai kampung binaan selama tiga tahun ke depan. Tepat hari ini, Minggu (23/1), tim Sosdev beserta Kementerian Sosmas BEM ITS meluncurkan program mereka dengan mengadakan Medical Check up dan penyuluhan bagi warga sekitar kampung Keputih Pompa Air tersebut.
“Sebelum acara ceremonial pembukaan ini, kami sudah mengadakan forum bersama masyarakat sekitar,†ungkap ketua panitia Sosdev, Musthofa Fahmi. Respon baik pun didapat, masyarakat kampung tersebut sangat antusias dan mendukung kegiatan ini.
Tak kurang seratus warga mendatangi posko medical check up yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unair ini. Dalam pengobatan gratis yang mendatangkan 20 Dokter Muda tersebut juga diberikan layanan periksa dan pengobatan gratis bagi warga setempat.
Lebih lanjut Fahmi menjelaskan, masih banyak program Sosdev yang akan dieksekusi pada kampung ini. “Projeknya dibagi menjadi tiga, yaitu community development, community service, dan teknologi tepat guna,†katanya. Untuk community development, kegiatannya berupa budi daya ikan lele untuk warga, penyuluhan pengolahan dan pemanfaatan sampah plastik, dan memberi kursus pada anak-anak sekolah.
Sedangkan untuk community service, Fahmi menjelaskan, kegiatan yang akan dilakukan kedepan berupa pengobatan gratis, pendirian perpustakaan mini, sosialisasi kebersihan dan bazar sembako murah. “Dan untuk teknologi tepat guna kami bekerja sama dengan jurusan Teknik Kimia dan PENS untuk memberi penyuluhan tentang filterisasi air,†terang Fahmi.
Selain itu, Fahmi menegaskan, tujuan adanya program Sosdev ini adalah sebagai stimulus, pendamping sekaligus fasilitator bagi warga untuk menjadi kampung yang mandiri. “Sosdev bukan bertujuan untuk mengubah suatu desa, melainkan untuk memberi stimulus agar masyarakat desa sadar dan menjadi mandiri,†ungkap mahasiswa PPNS ini.
Fahmi menuturkan, harapan Sosdev nantinya tidak hanya menyentuh sektor SDM dan social saja, tapi juga ekonomi. “Paling tidak nantinya akan ada Usaha Kecil Mengengah (UKM) di sini, sehingga bisa meningkatkan ekonomi mereka juga,†katanya.
Senada dengan Fahmi, koordinator warga Keputih Pompa Air RT 7 RW2, Soekamto CM pun mendukung adanya program Sosdev yang diterapkan di tempat tinggalnya. “Kampung kami ini bisa dikatakan kampung tertinggal,†kata Ketua RT yang turut mendampingi warganya dalam Medical Check up tersebut.
Ia menjelaskan kampungnya memang layak dan tepat dijadikan program pengembangan masyarakat seperti Sosdev. Terutama melihat kondisi kampungnya yang memang baru menetas sehingga masih memerlukan pembinaan-pembinaan yang kontinyu.
“Boleh dibilang kemarin-kemarin kami masih nebeng dengan RT sebelah, tapi sekarang sudah saatnya kampung kami bisa maju dan mandiri,†ungkap Soekamto sembari menyebut tiga syarat membangun kependudukan, yaitu rukun, aman dan bersih. (fz/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung