Indonesia Mengajar (IM) adalah salah satu organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. Gerakan ini memiliki tujuan ganda, yang pertama adalah untuk mengisi kekurangan guru berkualitas pada Sekolah Dasar (SD) di daerah terpencil. Kedua, membekali pemuda-pemuda terbaik Indonesia yang berpotensi menjadi world class leader untuk mengerti seluk-beluk pemahaman masyarakat.
Anies pun sempat menjelaskan ketika ditanya mengapa SD yang dipilih sebagai target. â€Karena SD bersifat fundamental,dasar dari sistem pendidikan di Indonesia, dan ada di seluruh pelosok negeri,†ujar Anies. Alasan lainnya karena pada Sekolah Menengah Atas (SMA), jumlah tenaga pengajar dianggap sudah mencukupi. Juga karena kebanyakan SMA terdapat di tengah kota yang terjangkau teknologi.
Anies berharap agar para pengajar muda tidak hanya berfungsi sebagai guru, tetapi juga sebagai inspirasi bagi anak didiknya.n“Agar para murid tetap semangat belajar walaupun berada dalam keterbatasan,†ungkap Anies.
Dijelaskan pula program yang berlangsung selama satu tahun ini, merupakan training kepemimpinan dan kemandirian. Hal itu dikarenakan semua masalah akan ditangani sendiri oleh pengajar muda. Meskipun demikian, para pengajar muda akan tetap dipantau tim dari IM yang tersebar di masing-masing kabupaten.
Pada tahun 2011, Anies menargetkan akan ada 200 pengajar yang diberangkatkan. Pemberangkatan dibagi menjadi dua sesi. Untuk gelombang pertama pada Januari ini, akan dipilih 100 orang pengajar muda yang akan dilatih selama tujuh minggu terlebih dahulu.
Sosialisasi ini dihadiri oleh mahasiswa, alumni ITS dan beberapa Alumni dari perguruan tinggi lain. Rizky Mega, salah satu peserta sosialisasi ini mengaku sangat tertarik untuk mendaftar IM. “Untuk modal Indeks Prestasi (IP), leadership, dan kemampuan organisasi alhamdulillah sudah ada, semoga saja lolos,†ujar fresh graduate jurusan Teknik Lingkungan ITS.
Sampai saat ini, Indonesia mengajar telah mengirimkan 51 pengajar muda ke seluruh pelosok negeri. Salah satu diantaranya berasal dari Kampus ITS Surabaya. Ia adalah Nila Pungky Ningtias, lulusan Sistem Perkapalan. Nila ditugaskan di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung. Dalam blog pripadinya, tertulis tentang pengalaman Nila selama menjalankan tugas mengajar. Salah satu yang berkesan adalah ketika seorang murid menahan Ia pulang untuk kembali ke Jawa. (lhp/az)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,