ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
17 Januari 2011, 13:01

Cari Ide Bisnis Lewat Eksotika Pulau Madura

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jalan-jalan satu ini memang bukan hanya sekedar penghilang penat belaka. Dapat senang, ilmu, dan ide. Tak salah memang jika acara Torres menjadi salah satu agenda yang ditunggu-tunggu tiap tahunnya.

Menurut Ketua Panitia Torres 2011Wildan Habibi, ide bisa muncul kapan saja. Tak ada salahnya jika ide tersebut muncul saat kita melihat keadaan yang terjadi di sekeliling. “Banyak hal yang kecil yang ada di sekitar kita yang bisa memunculkan inovasi ide. Entah itu untuk karya ilmiah mupun bisnis,” ungkapnya memaparkan tujuan utama dihelatnya kegiatan tersebut.

Lantas bukan tanpa alasan pulau asal karapan sapi ini ditetapkan sebagai target penggalian ide. “Banyak sisi menarik Pulau Madura yang bisa dijadikan lonjakan dalam mencari ide bisnis, seperti rumah makan Oleh Olang,” tutur mahasiswa angkatan 2009.

Sepintas saja, nama Oleh Olang terdengar aneh dan berbeda. Namun, Mulya Mohtar sang pemilik restoran ini mengungkapkan nama itu adalah nama yang menunjukkan ciri khas Pulau Madura. Sebab, Oleh Olang adalah lagu daerah Pulau Madura yang berarti  mendapatkan sesuatu setelah merubah haluan.

“Dulu nama ini ditertawakan orang,” ujar pria yang lebih suka dipanggil Abi ini. Namun, nama dan maknanya dirasa pas jika mengingat perjuangan mendirikan rumah makan dengan modal Rp 3 juta hasil pinjaman. Bermula dari tiga bangku bambu, sekarang  menjadi puluhan bangku bambu dan kursi berjajar apik . Bermula dari pasangan suami-istri, kini sudah memperkejakan 25 karyawan. Serta berawal dari keterpaksaan ekonomi, kini menjadi kepuasan tersendiri.

Di sini, mahasiswa juga belajar bagaimana promosi bisnis yang dilakukan istri Abi, Laila untuk membantu Abi. “Saya mengundang teman-teman saya untuk makan gratis di sini,” ujarnya sembari tertawa. Promosi lewat hal ini memang terbilang sukses. Sebab, temannya mengajak teman lain pula mencicipi ikan bakar. “Keikhlasan akan berbuah kesuksesan,” tegasnya.

Tak hanya Oleh Olang yang menjadi tujuan, Batik Tulis Sumber Arafat yang merupakan pengrajin batik terbesar di Pulau Madura pun tak luput dari kunjungan peserta Torres. Seperti di rumah makan Oleh Olang, mahasiswa juga diajak sharing mengenai perjalanan panjang batik ini hingga terkenal hingga luar daerah.

“Jujur promosi kami itu tak muluk-muluk, hanya lewat mulut,” ungkap Yayan pemilik Batik Tulis Sumber Arafat. Tak perlu iklan di surat kabar ataupun media online, ia hanya bermodal kartu nama ketika pembeli mendatangi rumah sekaligus tempat pemasarannya. Baginya, cara ini memang efektif dari segi waktu dan uang.

Meski hanya dua tempat yang dikunjungi di Pulau Madura, peserta Torres terlihat gembira. Salah satunya, Andar Diayu. “Saya senang bisa ikut belajar batik tulis dan mulai berpikir ide bisnis yang akan saya geluti,” celotehnya. Memang setelah acara ini usai para peserta diminta membuat esai mengenai ide bisnis yang akan digerakkan. (esy/tyz)  

 

Berita Terkait