"Dalam game itu, pemain akan memerankan salah satu pejuang dalam Palagan Ambarawa untuk menyelesaikan kronologi sejarah Palagan Ambarawa," kata koordinator Tim ‘Palawa’ Satria Wibawa di Surabaya, Senin.

Satria merancang game edukasi itu bersama sembilan rekannya, Felix Handani, Febrian Wahyutama, Izzat Aulia Akbar (tim desain), Ika Nurhasanah, Nissyah Aghnia Operadini, Qorry Qurrota Ayun, Widiasa Wijaya, Mochamad Hafiz Anshori, Aditya Zulkifli (tim multimedia).

"Kronologi sejarah yang harus diselesaikan dalam ‘game’ itu adalah Pertempuran Magelang, Insiden Desa Jambu, Serangan Benteng Ambarawa, dan Pertempuran Ambarawa," katanya.

Dalam "game" itu, suasana pertempuran berada di desa-desa dan di dalam benteng dengan narasi teks dan video yang berhubungan dengan kronologis sejarah untuk menambah nilai historis, serta menggugah patriotisme.

"Inginkah Anda menjadi salah satu tentara pada saat pertempuran heroik Palagan Ambarawa tersebut ? Kalau di dunia nyata, jelas tidak mungkin, tapi untuk ‘game’ ya bisa Anda coba. Melarikan dirikah atau nekat ? Menang atau kalah ?," katanya.

Menurut dia, Palagan Ambarawa bermula dari gugurnya Letnan Kolonel Isdiman yang membuat Panglima Besar Jenderal Soedirman merasa kehilangan perwira terbaik dan ia langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran.

"Dengan cara ‘game’ yang kreatif dan menarik itu diharapkan akan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan kepada Tanah Air dan bangsa serta menumbuhkan rasa patriotisme," katanya.

"Game" yang dikembangkan tim gabungan dari mahasiswa Sistem Informasi dan Teknik Informatika ITS itu membutuhkan waktu pengerjaan sekitar dua bulan dengan aplikasi "Open Dynamic Engine."

"Palawa" itu merupakan "game edukasi" ke-4 karya mahasiswa ITS Surabaya. Sebelumnya, tim mahasiswa ITS juga telah merancang "game" berlabel P10NER (Pertempuran 10 November) yang menyemarakkan "Pagelaran Mahasiswa Teknologi Informasi dan Komunikasi" (GeMasTIK) 2010 di Surabaya pada 5-6 Oktober 2010.