Sekitar seratus mahasiswa terlihat memadati ruangan di jurusan Teknik Fisika. Beberapa diantaranya memegang komponen robot . "WFR dilakukan dua kali yang pertama untuk mahasiswa dan selanjutnya untuk siswa SMA," papar ketua panitia, Indra Akbar Fajarudin.
"WFR untuk mahasiswa kali ini lebih diutamakan angkatan 2010 yang baru masuk," ucap Indra. Mahasiswa angkatan 2009 tersebut menambahkan WFR juga sebagai pengenalan kepada mahasiswa baru bahwa di jurusan Teknik Fisika juga mempelajari bidang elektronika seperti pembuatan robot line tracer ini. Robot line tracer merupakan jenis robot analog paling sederhana yang dapat mengikuti track yang diatur hitam dan putih. Jenis ini dipilih karena lebih mudah dibuat dibandingkan dengan jenis robot lainnya.
“WFR ini bertujuan untuk memperkenalkan robot kepada mahasiswa,†papar Arinda. Selain itu juga untuk mencari dan menggali potensi mahasiswa Teknik Fisika sendiri. Menurut salah satu panitia, pelatihan ini juga digunakan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang robotika. WFR sengaja diadakan khusus untuk mahasiswa Teknik Fisika. Hal ini dikarenakan dari Idjo Team yang merupakan tim robot Teknik Fisika belum mampu menyediakan trainer untuk seluruh mahasiswa ITS.
WFR mahasiswa ini berisi seminar dan pelatihan. Dalam seminar peserta diberi materi tentang pengenalan robot, elektrik, mekanik, dan teknik penyolderan. Sedangkan pada pelatihannya peserta diajari langsung cara membuat robot line tracer. Mulai dari perakitan sampai trouble shooting.
Selain itu, terdapat juga simulasi total dari keseluruhan materi dan pelatihan yang telah diberikan. Simulasi inilah yang ditunggu-tunggu oleh para peserta. Karena dalam simulasi ini, robot yang telah dibuat akan beradu dengan robot dari tim lain.
Teriakan dan tepuk tangan pun sejenak memenuhi Plasa Gedung P. Ada yang kecewa karena robotnya hanya berputar-putar saja. Namun, ada juga yang berteriak kegirangan karena robotnya berhasil finish. Dari simulasi tersebut, diambil tiga tim terbaik. Pada peringkat pertama ada D’yume_Team. Peringkat kedua Semi Konduktor dan di peringkat ketiga Bawean.
Peserta WFR ini tidak hanya datang dari kaum adam. Secara keseluruhan, dari 32 tim yang mendaftar ada beberapa tim yang beranggotakan perempuan. Sementara itu, WFR ini tidak hanya untuk mahasiswa saja. Sekitar bulan Februari juga akan diadakan WFR untuk siswa SMA sederajat. (el/m2/nrf)
Aceh, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut ambil bagian dalam operasi bantuan pascabencana di Aceh. Melalui
Kampus ITS, ITS News — Guna mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Career Development
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan apresiasi atas kontribusi organisasi mahasiswa (ormawa) di ITS
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkomitmen mendorong inovasi mahasiswa. Melalui pameran bertajuk Innovatech