Kios yang bertuliskan Sego Njamoer, Lezat g bikin kanker (singkatan kantong kering, red) ini terletak di bawah Gedung Teater C ITS. Beberapa mahasiswa mengantri untuk mendapat makanan yang berupa nasi dengan lauk jamur goreng tersebut. Jelas saja makanan ini tidak berbahaya dan pastinya bergizi. Kios tersebut merupakan usaha yang dirintis oleh enam mahasiswa kreatif ITS. Mereka adalah Mahendra Ega dari Teknik Fisika, Muhammad Baarik K asal Teknik Fisika, Rizki Aris Yurianto dari Teknik Elektro, Dega Adi Pratama dari Teknik Lingkungan, Ola Dwi Sandra Hasan dari Teknik Fisika, dan Eka Rizkiah Septianti dari Kimia.
Lalu kenapa mesti Sego Njamoer? Tentunya yang dijual bukanlah nasi yang benar-benar menjamur, ini hanya sebuah istilah jawa yang dahulu biasa dipakai oleh para orang tua untuk menasehati anaknya untuk cepat makan agar makanan yang telah dimasak tidak segera basi atau menjamur. Buktinya, jamur tiram dipilih dalam produk mereka.
Selain terinspirasi dari nasi ala Jepang, keenam mahasiswa tersebut merintis ide tersebut melalui PKM-K berdasarkan pengamatan yang mereka lakukan terhadap kebiasaan mahasiswa pada umunya. Mereka mengatakan bahwa banyak sekali mahasiswa sekarang kalau sudah terlalu sibuk, seperti kuliah, mengerjakan tugas, dan rapat , seringkali lupa makan. Hal itu tentunya tidak baik untuk kesehatan. Tidak hanya itu, kantong yang isinya pas-pasan juga menjadi pertimbangan para mahasiswa untuk membeli makanan-makanan bergizi. “Karena melihat kondisi yang seperti itulah, kami menyediakan produk makanan yang murah, praktis, dan bergizi. Harapannya kami tidak hanya menjual produk tapi juga menjual solusiâ€, ungkap Mahendra Ega.
Selain unjuk gigi di PKM-K, produk ini juga diikutsertakan dalam Business Plan. Berkat usaha keras yang mereka lakukan, mereka mendapat pinjaman modal sebesar Rp 20 Juta rupiah untuk mengembangkan usaha mereka tersebut. Sukses di PKM-K dan Business Plan tidak membuat mereka berhenti sampai di situ saja, mereka malah berniat untuk membuka kios baru di tempat lain, seperti di daerah SMA Kompleks Surabaya. Selain itu, untuk menarik minat dan sebagai langkah publikasi, kemasan baru yang lebih simpel pun dibuat. Bentuknya seperti kardus kecil dan tertera alamat website Sego Njamoer.
“Dengan adanya produk ini, kami ingin memberikan bukti bahwa mahasiswa bisa jadi wirausahawan. Selain itu, kami juga ingin agar teman-teman bersemangat untuk ikut serta dalam PKM-Kâ€, ungkap Ega.(m8/nrf)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung