"Brand sego njamur Anda menimbulkan konotasi negatif. Disangka nasi Anda, maaf, sudah njamur," komentar Amalia E Maulana, Managing Director Etnomark Consulting terhadap penamaan nasi jamur ala anak ITS ini. Beberapa undangan yang menghadiri acara grand final Bussines Challenge – Bussines Presentation ini, sependapat dengan Amalia.
Ega menanggapi, bahwa ibunya berperan menginspirasi nama produk olahan nasi dan jamur tiram ini. "Saat kecil, ibu sering memberi nasihat, kalau makan segera dihabiskan, nanti sego-nya njamur," jelas mahasiswa Teknik Fisika 2008 ini dengan tenang.
Ega mengaku, selain penamaan yang akrab di telinga masyarakat, brand tersebut juga menimbulkan rasa penasaran. Setelah itu, timbul keinginan konsumen untuk membeli nasi yang dikemas ala Jepang ini. Namun siapa sangka, berkat keraguan undangan yang sebagian besar adalah pelaku-pelaku bisnis di Surabaya ini, menobatkan Ega sebagai juara, mengalahkan 5 finalis lainnya.
Ega mengaku tidak mendapat firasat menang sebelumnya, namun dirinya tetap optimis. "Saya memang ingin sekali menang kompetisi bussines plan, alhamdulillah terkabul" ujar Ega dengan senyum mengembang. Ditanya soal branding produk, Ega tetap menggunakan sego njamur sebagai nama produknya. "Insya Allah tetap, kalau nanti ganti nama, akan kita launching brand baru," jelas Ega menampik keraguan undangan.
Keberhasilan Ega tak lepas dari peran tim manajemen sego njamur. Eka Rizkiah S, mahasiswi ITS jurusan Kimia yang juga anggota tim sego njamur ini menjelaskan, dia dan anggota tim berinisiatif mempercantik kemasan nasi juga memvariasi rasa. Hal ini dilakukan untuk membuat materi yang dibawakan Ega makin menarik. Tak hanya itu, seminggu sebelum final ini berlangsung, mereka membuat kaos dengan brand produk mereka, hanya untuk dikenakan saat mendukung Ega di waktu final. "Selebihnya, kami turut mendoakan Mas Ega," tutur Eka.
Sebelumnya, dalam kompetisi ini Ega berhasil masuk tahap semifinal 30 besar menyisihkan 95 proposal lainnya. Dari tahap semifinal, dirinya lolos untuk maju ke babak final. Ega tidak sendirian mewakili ITS. Dua finalis lainnya adalah Siti Muslikha dengan bisnis Es Krim Jamur dan Achmad Ferdiansyah Pradana Putra dengan bisnisnya, Herbal Electric Extended. (m9/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung