Sabtu (18/12), Acara puncak Schematics 2010 berlangsung meriah. Even tahunan yang dihelat oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Computer ini mempertemukan 25 tim pelajar SMA se-Indonesia. Mereka saling bersaing memperebutkan gelar juara setelah mampu menyisihkan 100 peserta di babak penyisihan.

Rahadian Dustrial Dewandono, ketua pelaksana NPC mengaku bila tahun ini bobot soal yang diberikan benar-benar sesuai dengan kemampuan anak SMA. “Oleh karena itu, mereka tampak sangat serius dan terpacu untuk secepatnya menyelesaikan problem yang diberikan,” imbuh mahasiswa semester lima Jurusan Teknik Informatika ini.

Untuk membuat acara lebih seru, maka panitia juga menambahkan sistem yang belum pernah ada di NPC tahun lalu. Sistem freezetime namanya. “Sistem ini menampilkan perkembangan poin kumulatif peserta secara bertahap, jadi tidak terus menerus diperlihatkan,” lanjutnya.

Nahar Fitri Hidayat, salah seorang peserta mengaku memperoleh banyak manfaat dari perlombaan ini. “Kompetisi ini memang seru, menegangkan, dan benar-benar menarik,” ujarnya. Nahar menambahkan bila kejar-mengejar poin yang rapat membuat kompetisi bertambah seru. “Semoga tahun depan NPC lebih meriah dan lebih menarik,” harap Siswa SMA 1 Yogyakarta ini.

Berlomba logika dalam NLC

Tidak jauh dari tempat diselenggarakannya final NPC, Tahap final National Logic Program (NLC) juga dihelat. Seratus tim dari seluruh SMA se-Indonesia saling mengadu kecerdasan logika mereka dalam kompetisi ini. Dari seratus peserta yang bertanding akan dipertandingkan lagi secara bertahap hingga tersisa lima tim. Dan dari lima tim tersebut akan  dipertandingkan hingga didapat juara satu, dua dan tiga.

Kompetisi berjalan sangat menarik pada saat masuk babak semifinal. Para peserta ditantang untuk menyelesaikan berbagai bentuk permainan logika. “Kami menyediakan berbagai macam rubik dan juga bermacam-macam puzzle ,” ujar Andi, Selaku wakil ketua pelaksana Schematic 2010.

Setelah melewati berbagai macam soal dan permainan yang memeras otak, akhirnya terpilih lima tim yang lolos sebagai finalis NLC. Kelima Tim tersebut berasal dari SMA 2 Madiun, SMA 2 Kediri, SMA 5 Surabaya dan dua tim yang lain berasal dari SMA Petra 1 Surabaya.

“Sayang sekali kami tidak bisa lolos, ” ujar Ardian Misbah, salah seorang peserta NLC. Dia menambahkan bahwa walaupun tidak lolos dia tetap bangga bisa ikut acara ini. “Setidaknya saya bisa menambah pengalaman dan ikut merasakan atmosfer kompetisi yang bagus ini, ” pungkasnya.(m5/yud)