Open talk kali ini mendatangkan beberapa perwakilan mahasiswa berprestasi dari Fakultas Teknologi Industri (FTI). Diantaranya, Ansarullah Halim, Hita Hamastuti, dan Wioko Yudhantara. Tak hanya mawapres, OTM kali ini juga mengadirkan pembicara dari FMIPA yakni Drs. Soehardjoepri, M.Si.
Dengan cara penyampaiannya yang kocak, dosen Matematika ITS ini memberikan materi tentang motivasi. Menurutnya, rezeki tidak akan pernah muncul tanpa berprestasi terlebih dahulu. Dan sebuah prestasi adalah kerja keras dari seseorang. “Untuk berprestasi, kita sendirilah yang menciptakannya, dan bukan orang lain,†ungkapnya.
Soehardjoepri juga memberikan 9 statement untuk memotivasi para peserta. Anda lebih hebat dari apa yang Anda pikirkan tentang diri Anda sendiri. Itulah salah satu statement darinya. “Kita harus ingat bahwa prestasi saja tidak cukup, namun attitude juga diperlukan dalam hidup ini,†papar dosen humoris tersebut.
Materi kedua dalam OTM berbicara tentang mahasiswa berprestasi. Dimulai dari Ansarullah, menyampaikan tentang apa itu mawapres dan bagaimana seleksi mawapres di ITS. Pria yang akrab disapa Ansar ini juga menyampaikan tips-tips untuk bisa menjadi mawapres ITS. Menurutnya, ada banyak kriteria penilaian dalam kompetisi bergengsi ini. Diantaranya, karya tulis, indeks prestasi (IP), keaktifan di organisasi dan bidang keilmiahan, kemampuan berbahasa Inggris, serta kepribadian dari seorang calon mawapres. Dalam hal kepribadian itu sendiri juga ada banyak kriteria penilaian. Seperti, psikologi, kemampuan berkomunikasi, cara bekerja sama dengan orang lain serta konfident dari setiap peserta. “Meski ada banyak kriteria penilaian, paling tidak kita harus memiliki keunggulan di salah satunya,†papar Mawapres 2009 ini.
Awalnya mahasiswa Teknik Elektro ini merasa berat dalam menjalani perkuliahan di ITS. Namun, karena tugas LKMM Pra TD yakni membuat visi dan misi serta sasaran, resiko dan konsekuensi (SRK), ia merubah pola pikirnya. Mulai saat itu, ia sadar dan menyusun rencana hidupnya selama 5 tahun kedepan. Dan dari rencana-rencana tersebut, beberapa sudah terwujud. Menurutnya, hidup itu harus punya mimpi. “Orang-orang kecil seperti kita akan mati jikka tidak mempunyai mimpi,†tuturnya. “Perjuangan harus pantang menyerah. Coba dan coba kemudian serahkan hasilnya pada Yang Maha Kuasa,†tambah pria berkaca mata ini.
Tak hanya Ansar, Hita Hamastuti dan Wioko Yudhantara juga menyampaikan pengalamannya dalam meraih prestasi yang juga mengharumkan nama ITS di tingkat nasional dan internasional. Wanita yang akrab disapa Hita ini merupakan peraih penghargaan setara perak dalam PIMNAS 23 di Bali. Sedangkan Wioko adalah salah satu tim sapu angin yang telah meraih juara 1 di Malaysia. (m2)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung