Open talk kali ini mendatangkan beberapa perwakilan mahasiswa berprestasi dari Fakultas Teknologi Industri (FTI). Diantaranya, Ansarullah Halim, Hita Hamastuti, dan Wioko Yudhantara. Tak hanya mawapres, acara yang digelar sore hari ini juga mengadirkan pembicara dari FMIPA yakni Drs Soehardjoepri M Si.
Dengan cara penyampaiannya yang kocak, dosen Matematika ITS ini memberikan materi tentang motivasi. Menurutnya, rezeki tidak akan pernah muncul tanpa berprestasi terlebih dahulu. Dan sebuah prestasi adalah kerja keras dari seseorang. “Untuk berprestasi, kita sendirilah yang menciptakannya, bukan orang lain,†ungkapnya.
Soehardjoepri juga memberikan banyak kalimat motivasi untuk membangkitkan semangat para peserta. “Kita harus ingat bahwa prestasi saja tidak cukup, namun attitude (sikap,red) juga diperlukan dalam hidup ini,†papar dosen yang juga pengusaha sukses tersebut.
Berbicara tentang mahasiswa berprestasi, Ansarullah, Mawapres III ITS menyampaikan tentang apa itu mawapres dan bagaimana seleksi mawapres di ITS. Pria yang akrab disapa Ansar ini juga menyampaikan tips-tips untuk bisa menjadi mawapres ITS. Menurutnya, ada banyak kriteria penilaian dalam kompetisi bergengsi ini. Diantaranya, karya tulis, indeks prestasi (IP), keaktifan di organisasi dan bidang keilmiahan, kemampuan berbahasa Inggris, serta kepribadian dari seorang calon mawapres.
Dalam hal kepribadian itu sendiri juga ada banyak kriteria penilaian. Seperti, psikologi, kemampuan berkomunikasi, cara bekerja sama dengan orang lain serta konfident dari setiap peserta. “Meski ada banyak kriteria penilaian, paling tidak kita harus memiliki keunggulan di salah satunya,†papar mahasiswa Teknik Elektro ini
Awalnya pria rantau asal Sulawesi Selatan ini merasa berat dalam menjalani perkuliahan di ITS. Namun, karena LKMM Pra TD yang membahas tentang visi hidup, ia merubah pola pikirnya. Mulai saat itu, ia sadar dan menyusun rencana hidupnya selama 5 tahun kedepan. Dari rencana-rencana tersebut, beberapa sudah terwujud. Menurutnya, hidup itu harus punya mimpi. “Orang-orang kecil seperti kita akan mati jika tidak mempunyai mimpi,†tuturnya.
Tak hanya Ansar, Hita Hamastuti dan Wioko Yudhantara juga menyampaikan pengalamannya dalam meraih prestasi yang juga mengharumkan nama ITS di tingkat nasional dan internasional. Wanita yang akrab disapa Hita ini merupakan peraih penghargaan setara perak dalam PIMNAS XXIII di Bali kemarin. Sedangkan Wioko adalah salah satu kru pencipta mobil Sapu Angin yang telah meraih juara 1 dalam lomba mobil irit se-Asia di Malaysia. (m2/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung