Acara bertemakan Muhammad Idolaku, Panutan Hidupku ini diisi oleh pemateri dari Strategic and Finance Consulting, yaitu Iman Supriyono. Imam mulai menyampaikan materinya setelah diawali oleh sambutan dari perwakilan Tim Pembina Kerohanian Islam ITS, Dr Suminar Pratapa MSc.

Para peserta tampak serius memperhatikan materi yang disampaikan oleh  alumni Teknik Mesin ITS tahun 1997 ini. Terkadang mereka tertawa karena guyonan yang dilemparkan oleh Imam. Walaupun tak jarang mereka terlihat merenungkan apa yang disampaikan oleh sang pembicara yang juga penulis buku Guru Goblok Ketemu Murid Goblok tersebut. “Belajar yang baik itu adalah menggabungkan antara teori dan prakteknya, sehingga keduanya menjadi sinkron,” ungkap Iman.

Selanjutnya, lulusan Teknik Mesin ITS tersebut juga memaparkan bahwa untuk menjadi bangsa yang besar, setiap orang di Indonesia hendaknya mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad. “Saat beliau usia sembilan tahun, beliau sudah menggembala kambing dan saat usia tiga belas sudah mengelilingi beberapa negara. Lalu apa yang kita lakukan saat usia tersebut?” tanya Imam kepada para peserta.

Setelah materi selesai, para peserta mulai menyebar di beberapa titik masjid Manarul Ilmi sesuai arahan panitia untuk mengerjakan UAS Mentoring. Muka–muka yang tadinya ceria seketika berubah menjadi serius ketika menghadapi soal yang diberikan oleh panitia. Setelah satu jam lamanya, UAS berakhir lalu rangkaian acara resmi ditutup.

Ditemui di tempat terpisah, Aris Fauzi selaku ketua panitia, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengevaluasi program mentoring.  Selain itu juga untuk memantau perkembangan para peserta setelah mengikuti kegiatan mentoring wajib selama satu semester. “Alhamdulillah, mahasiswa angkatan 2010 semangat dalam mengikuti mentoring. Semoga ke depannya serambi masjid dipenuhi oleh lingkaran-lingkaran mentoring,” ungkap mahasiswa Teknik Mesin tersebut dengan optimis. (m5/m8/az)