Rangkaian kegiatan Sehati ditutup dengan seminar AIDS. Bertempat di teater C Teknik Elektro ITS, seminar ini dihadiri oleh sekitar seratus orang mahasiswa ITS yang rata-rata adalah mahasiswa FTI. Dimulai pada pukul 15.15, peserta yang mendaftar diberi pin FTI gathering dan snack gratis serta brosur tentang donor darah dan narkotika.

Seminar yang bertema \’Cintai Darahmu, Sayangi Masa Depanmu\’ ini menghadirkan pembicara dari PMI (Palang Merah Indonesia) Surabaya dan Badan Narkotika Provinsi Jawa Timur. Tujuan diadakannya acara ini supaya mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS.

Acara tersebut dibuka dengan sambutan singkat oleh Indrawan, Ketua Panitia FTI Gathering. “Penderita HIV/AIDS setiap tahun meningkat. Kita sebagai mahasiswa jangan hanya tahu tentang teknik, juga tentang kesehatan. Galilah ilmu sebanyak-banyaknya tentang HIV/AIDS di seminar ini,” jelas Indrawan.

Sementara, Presiden BEM FTI, Aris Pradana mengatakan, seorang mahasiswa dituntut untuk memberikan pengabdian sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi. Mahasiswa juga dituntut untuk peduli terhadap kesehatan. "Jauhi penyakitnya, bukan orangnya," katanya di akhir sambutan.

Kasubid Terapi dan Penyakit Komplikasi Badan Narkotika Provinsi Jawa Timur, drg Vitria Dewi, MSi menjelaskan, narkoba sangat bahaya bagi kehidupan. Sebab, 90 persen pecandu akan mengalami relaps setelah sempat \’bersih\’. Berdasarkan survei profil pecandu, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) tahun 2001, sekitar 7 persen anak usia 12-19 tahun, sudah pernah mencoba narkoba.

Sementara itu, pembicara dari PMI Surabaya, dr Lilyana Fajarwati mengatakan, manfaat donor darah selain dapat menolong jiwa, juga bisa digunakan sebagai cek kesehatan gratis. Dengan itu para pendonor bisa mengetahui apakah ia mengidap penyakit atau tidak.

Seminar ini menjadi bertambah hidup, karena menghadirkan dua pentolan grup lawak Surabaya, yaitu Metty ‘Srimulat’ dan Lutfi ‘Galajapo\’. Mereka juga berbagi pengalaman tentang betapa tidak enaknya kecanduan narkoba dan minuman keras.(m6/m2/eda)