Selain untuk memperingati Hari AIDS sedunia, aksi ini juga ditujukan untuk mengajak agar masyarakat melakukan pencegahan terhadap HIV/AIDS. Dalu Nuzul Kirom, Presiden BEM ITS memaklumi bahwa tidak bisa memutlakkan agar semua orang bisa sadar tentang bahaya AIDS, namun paling tidak beberapa orang akan tahu tentang bahaya AIDS. "Mahasiswa juga harus peduli dengan hal semacam ini," ungkap mahasiswa semester tujuh ini.
Menurut mahasiswa Teknik Elektro ini, dipilihnya Taman Bungkul sebagai tempat aksi memiliki alasan tersendiri. Salah satunya karena diperkirakan akan banyak remaja yang datang ke Taman Bungkul pada malam hari. “"Kondisi Taman Bungkul di hari biasa saja sudah ramai, berkumpulnya muda-mudi berpotensi untuk AIDS, narkoba, dan hal lainnya," ujarnya.
Terlebih berdasarkan hasil survei pada salah satu media menyatakan bahwa 54% gadis remaja di Surabaya sudah tidak perawan lagi akibat seks bebas. Padahal seks bebas juga ditenggarai menjadi salah satu cara penyebab menularnya penyakit yang belum ditemukan obatnya ini. "Kita sebagai seorang mahasiswa harus bisa mencegah tersebarnya HIV/AIDS minimal dengan cara aksi seperti sekarang ini. Jika kita hanya diam saja dan tidak mencegahnya, maka akan terjadi kehancuran peradaban bangsa,†ungkap Dalu.
Sementara itu dalam aksinya, para mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk disebar ke masyarakat. Karena kondisi saat itu baru selesai hujan, para pengunjung masih belum begitu ramai. Aksi ini dimulai dengan orasi tentang pengenalan dan berbahaya HIV/AIDS. Kelompok yang lain ada yang membagikan pin dan stiker kepada masyarakat. Tidak hanya dengan kamera dan handycam, aksi ini juga diabadikan dengan meminta masyarakat untuk membubuhkan tanda tangan mereka pada selembar kain yang panjangnya sekitar 3 meter.
Selain itu, aksi ini juga disertai dengan penampilan dari Teater Tiyang Alit. Penampilan mereka bercerita tentang bagaimana kehidupan remaja saat ini dan bagaimana HIV/AIDS itu bisa tertular. Cerita dan cara menampilkan yang apik nampaknya bisa menghipnotis masyarakat yang saat itu ada disana. Mata mereka lebih banyak tertuju ke arena pertunjukan ini.
Acara AKSI ini berawal dari suatu program BEM FTI yaitu FTI Go Care On Health and Nature saving (FTI Gathering). Dalam pelaksanaan aksi, BEM FTI bekerjasama dengan BEM ITS untuk mengkoordinasi jalannya aksi peringatan HIV AIDS ini. "FTI Gathering merupakan suatu rangkaian acara penanaman pohon di bosem Wonorejo dan peringatan hari AIDS dengan aksi, donor darah, dan seminar," papar Muhammad Jevi Nur Cahyo, Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FTI ITS.
"Minimal kita mengajak seluruh kemahasiswaan ITS untuk menghindari AIDS dan juga masyarakat sekitar," tutup Jevi. Selepas aksi juga akan dilanjutkan dengan acara donor darah keesokan paginya yakni bertepatan dengan hari AIDS sedunia tepat pada tanggal 1 Desember.(el/m2/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung