Gunaris adalah salah satu mahasiswa angakatan 1996 jurusan Teknik Elektronika. Pria yang akrab disapa Cak Gun ini telah malang melintang di dunia otomasi dan telematika. Cak Gun juga kerap mengisi acara di Metro TV. "Saya sering mengisi pelatihan dan beberapa kuliah tamu di ITS," tuturnya.
Pada dialog singkat tersebut, kedua alumni kebanggaan PENS ini memberikan motivasi untuk semua mahasiswa PENS. Khususnya untuk mahasiswa yang sedang meniti karier sebagai entrepenuer muda lewat Program Mahasiswa Wirausaha ini. "Saya sangat senang dengan perkembangan di PENS. Khusus untuk wirausaha, kita bisa lebih banyak ngobrol mengenai bagaimana perencanaan usaha, marketing dan pemasarannya," jelas pria asal Trenggalek tersebut.
Kontan saja, hal ini disambut antusias oleh para peserta. Berbagai pertanyaan pun dilontarkan. Kesempatan ini digunakan dengan baik oleh peserta untuk menimba ilmu berharga kepada para seniornya tersebut.
Gunaris banyak memberikan motivasi pada peserta dengan menceritakan berbagai perjuangannya saat kuliah dulu. Termasuk melepas beasiswa untuk kuliah di Australia dan memilih PENS karena kecintaannya pada dunia teknik. "Kuliah di sini adalah perjuangan. Saya pernah bekerja sambilan sebagai tukang potong ikan, guru les bahkan pembantu rumah tangga," jelas pria yang pernah menjabat Presiden BEM PENS selama dua periode ini.
Kerja keras dan perjuangannya tak sia-sia, Gunaris berhasil menjadi seorang pakar telematika dan menjabat sebagai direktur utama sebuah perusahaan otomasi yang bergerak dalam bidang telematika.
Berbeda generasi dengan Gunaris, Rahmadi I Santosa atau akrab disapa Didi adalah alumni PENS angkatan 1989. Uniknya, pria berusia 40 tahun ini masih ingat akan NRP nya sewaktu kuliah dulu. "NRP saya 5895710127," ucapnya bengga saat ditanya oleh pembawa acara.
Sesaat sampai di PENS, Didi sangat kagum dengan perkembangan PENS saat ini. Gedung-gedung lama tetap terawat dengan baik walaupun terdapat gedung-gedung baru yang dibangun. Berbagai fasilitas mahasiswa juga tersedia dengan baik. "Hal yang paling saya banggakan adalah PENS tetap menjaga tradisi kemenangan di bidang robotika. Bahkan melebarkan sayap prestasi di bidang lain," bebernya penuh semangat.
Selanjutnya, Didi memberikan motivasi untuk belajar keras supaya dapat menempuh pendidikan setinggi mungkin. "Poltek adalah rangkaian dari kehidupan kita, jadi jangan berhenti disini," paparnya.
Pria asal Jakarta ini juga menjelaskan pentingnya network dan silaturahmi untuk membangun suatu wirausaha. "Kalau kita banyak kenalan, pasti lebih mudah untuk membangun jaringan suatu usaha," ungkap Didi.
Didi yang melanjutkan S3 di Amerika ini juga menjelaskan, pentingnya motivasi dan rasa percaya diri. Ia pun membagi kunci suksesnya pada mahasiswa. "Paling penting adalah ikuti kata hati kalian. Yakin apa yang menjadi keinginan kita dan laksanakanlah," tutupnya. (kl/az)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan