Ada dua game yang diperkenalkan yaitu Merapi Joe dan Merapi Boy. Bedanya untuk Merapi Joe bercerita tentang seseorang anak orang kaya raya asal Jakarta yang bernama Jonathan atau dipanggil Joe yang kemudian menjadi relawan. Sedangkan yang Merapi Boy itu menceritakan warga Merapi yang menjadi korban Merapi kemudian menjadi relawan membantu menyelamatkan penduduk lainnya.
Game Merapi Joe dibuat oleh Iq Pulshashi, Retno Mumpuni, dan Putri Nikensasi. Sedang untuk Merapi Boy dikembangkan oleh Intan Dzikria dan Sangkurnia Sekar Arom.
Menurut Imam Kuswardayan SKom MT, dosen pembimbing dan penggagas game edukasi berharap dengan game ini masyarakat lebih peduli terhadap musibah yang menimpa penduduk disekitar Merapi. Setidaknya dengan game ini masyarakat diperlihatkan visualisasi bencana Merapi lewat foto-foto yang memang diambilkan dari internet yang menggambarkan kondisi letusan Merapi.
Selain itu, juga bentuk visual novel memberikan pemahaman kepada masyarakat keputusan-keputusan yang diambil dan bagaimana akibatnya. Menurut Intan, mahasiswa pembuat game Merapi Boy, game tersebut dibuat dengan alur cerita yang dihadapkan untuk memilih beberapa pilihan tetapi hanya satu pilihan yang alur ceritanya berakhir bahagia atau happy ending, sedangkan lainnya sad ending. (*/nrf)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,