Upaya turut meringankan beban penderitaan para pengungsi Gunung Merapi berawal dari kesepakatan dalam pertemuan rutin Forkom Kasubbag ITS pada akhir Oktober 2010. Seluruh anggota yang hadir sepakat untuk menghimpun dana dari civitas akademika ITS. Tim kecil yang dibentuk kemudian menghimpun dana dari sejumlah unit kerja di lingkungan ITS.
Pada beberapa even dalam rangka memperingati Dies Emas ITS juga berhasil dihimpun sejumlah dana, misalnya acara Reuni Akbar ITS, Fun Bike ITS, dan Jalan Sehat ITS. Pada hari Minggu, 20 November 2010, tim beranggotakan tujuh orang itu berangkat ke Magelang, Jawa Tengah. Kepada anggota tim, Any Werdhiastuti, Ketua Forkom Kasubbag ITS, berpesan untuk memaksimalkan bantuan yang dikirimkan dan berharap tim dapat mengasah empatinya melalui kegiatan kemanusiaan ini.
Para pengungsi menunjukkan ekspresi gembira ketika diberitahu bahwa bantuan yang diberikan dalam bentuk uang. Mereka serentak mengucapkan hamdallah setelah tahu bahwa mereka akan menerima uang. Jumlah uang yang dibagikan kepada mereka sejumlah Rp 65 juta lebih. Para pengungsi masing-masing menerima Rp 50.000 sehingga lebih dari 1300 orang menerima bantuan itu.
Pak Situ, salah seorang warga yang mengungsi ke rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Magelang menyatakan rasa senangnya ketika menerima uang bantuan. “Senang Pak. Baru kali ini ada bantuan berupa uang. Soalnya, kebutuhan pangan tidak masalah, Pak. Kebutuhan pakaian juga terpenuhi. Alhamdulillah dan terima kasih, Pakâ€. Mendengar penuturan itu, anggota tim cukup terharu dan merasa bersyukur dapat memberikan sedikit kegembiraan kepada mereka yang sedang tertimpa musibah.
Penyerahan bantuan tidak hanya dilakukan di barak-barak pengungsian di kawasan aman di Kabupaten Magelang, tetapi juga di kawasan terdekat (± 5 km) dari puncak Merapi. Umumnya yang masih bertahan adalah para kepala keluarga yang menjaga rumah dan harta bendanya.
Dengan bantuan LSM Kompag Merapi, tim menyusuri jalan sempit menuju puncak Merapi sampai ke Dusun Babadan I. Tim harus menempuh perjalanan dengan hati-hati karena di samping rute yang ditempuh cukup berat, tim harus waspada dengan kondisi lereng Merapi yang tertutup kabut dan cuaca yang kurang bersahabat. Sesekali Pak Warno, anggota Kompag Merapi, yang memandu tim menuju puncak Merapi harus mendengar berita kondisi puncak Merapi dari HT-nya. Ini dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa perjalanan tim benar-benar aman.
Menyaksikan kondisi para pengungsi di dekat puncak Merapi memang cukup menyedihkan. Jika biasanya anggota tim menyaksikan kehancuran melalui tayangan televisi atau media cetak, kali ini mereka dapat menyaksikan langsung akibat semburan awan panas (wedus gembel) dan material lain seperti pasir. Tidak sedikit rumah yang luluh lantak akibat semburan material dari kawah.
Keadaan wilayah di sepuluh kilometer di bawah puncak Merapi memang lebih baik, tetapi wilayah yang lebih dekat kea arah puncak terbilang parah. Areal sawah dan ladang tempat mereka bercocok tanam luluh lantak, rata dengan tanah. Penduduk yang bertahan di dekat puncak Merapi bahkan tidak mendapatkan air bersih karena sumber air mereka tertimbun material Merapi. “Kami harus mengambil air di bawah sana, Pak†ujar Pak Anwar sambil menunjuk ke arah bawah perkampungannya.
Setelah bantuan diserahkan kepada para korban Merapi, tim segera turun dari puncak Merapi. Rasa haru bercampur bahagia terpancar di wajah anggota tim karena telah berhasil menjalankan tugas kemanusiaan. Meskipun rasa penat akibat perjalanan berat yang ditempuh, anggota tim merasa senang karena telah turut meringankan beban penderitaan para pengungsi. Meskipun bantuan yang diberikan relative kecil, namun mereka bangga karena telah melakukan sesuatu yang mengasah empati kepada sesama.(*/bah)
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas