Menurut Sekretaris Jurusan Siskal Ir. Dwi Priyanta, MSE, dalam satu tahun terdapat tiga kali ujian skripsi presentasi. Ujian pertama adalah tahap presentasi proposal, ujian kedua presentasi progress yang sudah dikerjakan, dan terakhir yakni laporan akhir skripsi. Saat ini ujian sudah memasuki tahap presentasi progres.

Tidak bisa dipungkiri, setiap kali ujian skripsi mahasiswa tingkat akhir selalu dihantui rasa cemas dan was was. Untungnya, dari pihak jurusan cukup perhatian dengan kondisi psikologis mahasiswanya. "Untuk mengantisipasi pikiran blank anak-anak akibat nervous, Kami membuat inovasi baru dalam presentasi skripsi yaitu pesta kostum," ungkap Taufik Fajar Nugroho ST MSc selaku Koordinator Skripsi.

Menurut Taufik, dresscode kepahlawanan ini selain untuk hiburan mahasiswa, juga dijadikan sebagai salah satu simbol kepedulian terhadap hari pahlawan. Alhasil, semangat belajar dan antusiasme mahasiswa pun semakin meningkat.

Dadang Purba, salah seorang mahasiswa peserta ujian presentasi skripsi menyebutkan bahwa strategi ini cukup sukses mengusir stres. Bahkan, dia mengaku karena terlalu besar antusiasme, mahasiswa jadi lebih sibuk menyiapkan kostum dibandingkan persiapan presentasinya. "Namun bukan berarti kostum menggeser semuanya. Kan kita sudah menyiapkan presentasi jauh-jauh hari," ujar mahasiswa angkatan 2006 tersebut. Pemacu lainnya adalah dengan iming-iming hadiah voucher pulsa Rp 100.000,00 bagi lima dresscode terbaik.

Mahasiswa asal Medan itu juga menyebutka jika ia mendapatkan banyak pengalaman dari inovasi baru ini. Dengan dresscode veteran pincang membawa tongkat penyangga, Dadang maju untuk mempresentasikan progress-nya. Cukup banyak orang yang kagum dengan aktingnya, termasuk dosen penguji. Namun dengan muka agak kesal, Dadang menjelaskan bahwa itu semua bukan akting. "Sebulan lalu saya habis kecelakaan," ujarnya disambut gelak tawa seluruh peserta ujian. (niv/tyz)