Arfan Fahmi SS MPd mengatakan, kualitas bahasa Inggris mahasiswa baru ITS setiap tahunnya hampir sama yaitu kurang memuaskan. “Seperti tahun 2010 ini, dari semua mahasiswa baru ITS yang mengikuti tes bahasa Inggris di CLC, yang memenuhi standar poin 477 ke atas berjumlah kurang dari 10 %,†ungkap Ketua Panitia ELTS ini.
Oleh karena itu, CLC berusaha mencari penyebab buruknya input yang masuk ke ITS. Dan nantinya akan menjadi rekomendasi dan pertimbangan untuk membuat program pembelajaran di CLC yang sesuai dengan mahasiswa. “Tugas kita meningkatkan kualitas bahasa Inggris mahasiswa. Dari yang dulunya kurang, ketika lulus menjadi lebih dari cukup,“ imbuh pria berkacamata ini lantas tersenyum.
Selain mencari penyebab tersebut, peserta juga diberikan ilmu bagaimana cara memotivasi anak didiknya supaya suka dan giat belajar bahasa Inggris. Salah satunya adalah memberikan model inspirasi untuk anak didik.
Prof Adnan latief MA PhD menuturkan, seseorang tidak akan malas melakukan sesuatu jika mengetahui manfaatnya, termasuk belajar bahasa Inggris. Seorang anak didik akan enggan belajar bahasa inggris jika tidak tahu untuk apa mereka belajar bahasa Inggris. “Oleh karena itu, kita sebagai pendidik perlu menyulut api untuk anak didik kita,†imbuhnya.
Adnan melanjutkan, bahwa pengajar perlu memberikan motivasi awal ke anak didik supaya mereka menganggap penting dan menjadi kebutuhan belajar bahasa Inggris. “Seorang guru dapat mencarikan model inspirasi, seperti mendatangkan alumni yang sudah sukses, dan kita tekankan bahwa untuk sukses tersebut membutuhkan keahlian bahasa Inggris yang bagus,†ungkap dosen Universitas Negeri Malang ini.
Pria murah senyum ini mencontohkan, putrinya enggan berbahasa Inggris ketika masuk kuliah. Namun setelah putrinya mengetahui bahwa untuk mengikuti seminar di luar negeri ia harus menguasai bahasa Inggris, maka setelah itu ia terus berusaha belajar bahasa inggris, dan akhirnya sekarang sudah terbiasa. “Bahkan dalam kesehariannya ikut-ikutan berbahasa Inggris, “ terangnya lantas tertawa.
Sri Widarti, salah seorang peserta seminar mengatakan, seminar ini sangat mahal. “Bukan malah harganya, namun mahal ilmunya,†imbuhnya. Guru salah satu Lembaga Bimbingan Belajar di Mojokerto ini melanjutkan, setelah ini ia akan berusaha mengubah sistem pembelajaran di lembaganya supaya lebih baik. (rik/bah)
Surabaya, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi meluncurkan
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi