ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
03 November 2010, 15:11

Resmi Dibuka, ISFAChE Jadi Wadah Diskusi Global Warming

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebagai suatu Institusi, ITS patut berbangga. Pasalnya, di tengah semarak tahun emasnya, ITS menggelar seminar internasional yang mampu merangkul elemen-elemen penting dalam pemberantasan isu global warming, yakni mahasiswa, dosen, peneliti, dan industri.

Secara khusus, rektor ITS hadir memberikan sambutan sekaligus membuka acara perdana yang dihelat jurusan Teknik Kimia tersebut. “Saya senang semua praktisi dan insinyur dunia tertarik dengan bahasan tema,” ungkap Probo. Menurutnya, tema The Role of Chemical Engineering in Reducing The Effects of Global Warming menjadi tantangan tersendiri bagi insinyur kimia untuk mengurangi efek pemanasan global dalam kehidupan manusia.

Diakui Probo, pengembangan proses industri yang berkelanjutan, energi terbarukan, pengembangan bahan yang inovatif, serta desain konseptual dan proses memang tepat menjadi sub-tema dalam bahasan kali ini. “Sub-tema ini sesuai untuk meminimalkan global warming,” imbuhnya.

Senada dengan Probo, Prof Ir Tri Widjaja mengungkap pemanasan global merupakan peningkatan suhu rata-rata udara dekat permukaan bumi dan lautan sejak pertengahan abad ke-20 dan diproyeksikan kelanjutan. “Sebagai insinyur Kimia, kita harus mengambil tanggung jawab ini,” tegas Ketua Jurusan Teknik Kimia.

Dalam seminar ini, global warming dibahas sesuai dengah penelitian maasing-masing. “Misal, isu ini dibahas lewat penelitian tentang Clean Energy Systems and Environment,” terangnya. Ada pula kategori penelitian lain yang mampu menjadi wadah diskusi  permasalahan yang mengancam masa depan makhluk ini, seperti Biochemical Engineering dan Nano Material & Technology.

Selain dosen dan peneliti dari kampus domestik dan luar negeri, tak kurang 23 mahasiswa asing turut berpartisipasi dalam seminar ini. Mulai dari Malaysia, Jepang, Thailand, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Australia sampai Swedia. Bahkan, sebanyak 13 pihak industri turut dalam diskusi ini, seperti Semen Tonasa, PT Chandra Asri, PT Petrokimia Gresik, dan PT Kaltim Parna Industri.

Wang Yao Hsuan, salah satu peserta mengungkap ketertarikannya mengikuti seminar internasional ini. “Saya ingin mendalami isu ini melalui riset nano partikel,” ungkap mahasiswa National Taiwan University sembari tersenyum. (esy/bah)

Berita Terkait