Ulang tahun emas ITS bertambah semarak dengan adanya kegiatan nikah massal. Betapa tidak, arak-arakan panjang mulai dari kereta kelinci, becak, hadrah sampai mobil satuan keamanan kampus (SKK) mengantar kedatangan 90 pasang pengantin menuju MMI. “Para pengantin naik kereta kelinci, diarak dengan iringan hadrah dan dikawal SKK dari pondok pesantren (ponpes) Hidayatullah ke masjid ITS,†ungkap ketua panitia nikah massal, Drs Usman Arief MSi.
Usman menceritakan, malam sebelumnya (29/10), semua pasangan pengantin dikarantina di ponpes Hidayatullah untuk diberi pembekalan. Dalam pembelakan itu disampaikan dua tujuan utama menikah yaitu ibadah dan ikhlas untuk agama. “Pagi hari berikutnya (30/10) pengantin dirias kemudian diarak,†tambah pria murah senyum ini.
Tujuan nikah massal ini adalah menolong pasangan yang ingin menikah namun tidak mempunyai biaya. Serta memberikan fasilitas kepada pasangan yang sudah menikah namun belum mempunyai surat nikah. “Nikahnya siri, hanya nikah secara syariat Islam tapi tidak memiliki landasan hukum negara,†tutur dosen Bahasa Inggris ini.
Syarat untuk menjadi peserta nikah massal pun tidak terlalu sulit. Selain harus mempunyai kartu tanda penduduk (KTP) Surabaya, peserta hanya perlu melengkapi beberapa dokumen seperti surat keterangan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Kelurahan, akta kelahiran serta akta cerai jika salah satu atau kedua pasangan tersebut pernah menikah.
Untuk melakukan ijab qabul, panitia menyiapkan 10 penghulu yang berasal dari Takmir MMI, dosen mata kuliah Agama Islam ITS, Hidayatullah dan Kantor Urusan Agama (KUA). “Satu penghulu melayani sembilan pasangan, jadi waktunya tidak terlalu panjang,†imbuh dosen asal Purworejo ini.
Selain mendapatkan biaya nikah secara gratis, peserta juga mendapatkan kostum, bingkisan dan mas kawin. “Total bingkisan yang diberikan sebesar Rp 300 ribu, berupa Alquran dan dan lainnya,†jelas Usman.
Ditanya apakah tahun depan LMZIS akan mengadakan kegiatan serupa, dengan tersenyum Usman menjawab, mungkin nikah massal kali ini adalah yang pertama dan terakhir di ITS. “Saya kira nantinya akan banyak acara seperti ini yang diadakan di tempat lain. Kalau bisa, tahun depan mengadakan acara yang berbeda namun tujuannya tetap yaitu sosial ke masyarakat kurang mampu,†pungkas Usman.
Ratiman, salah satu peserta nikah massal mengaku, sebenarnya dirinya sudah menikah pada tahun 1989 namun belum mempunyai surat nikah. “Makanya saya dan istri saya ikut acara ini,†ungkap kakek empat cucu yang berumur 63 tahun ini. (rik/az)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi