Sejak pagi hari, terlihat BEM ITS sudah melakukan serangkaian kegiatan dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda. Dimulai dengan aksi Galang Dana Bencana Merapi dan Melawai, ceremonial apel, dan puncaknya adalah Refleksi Sumpah Pemuda yang diisi dengan aksi teatrikal dan ikrar sumpah pemuda.

Penggalangan dana untuk bencana Merapi dan Mentawai digelar baik di internal maupun di eksternal ITS. “Berbicara tentang pemuda, maka berbicara mengenai kontribusi. Sebagai mahasiswa apa yang bisa kita berikan kepada bangsa,” kata Hamim, salah satu anggota BEM ITS.

Dengan aksi galang dana tersebut, BEM ITS berharap bisa menumbuhkan rasa kepedulian  dan solidaritas pemuda terhadap lingkungan dan bangsanya. Dalam aksi galang dana yang dilakukan dalam kurun waktu tiga jam tersebut, terkumpul dana tak kurang dari 3,5 juta rupiah.

Menjelang petang, acara dilanjutkan dengan aksi teatrikal yang semua pemainnya berasal dari mahasiswa ITS sendiri. Alunan lagu Darah Juang disertai dengan cahaya lilin yang temaram mengiringi penampilan mereka. Aksi teatrikal ini bercerita tentang pemuda-pemuda Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatra sedang gelisah memikirkan kemerdekaan Indonesia. Mereka berdiskusi bagaimana cara untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang bebas dan merdeka.

Tak jarang diantara mereka terjadi perbedaan pendapat, selisih paham hingga mengakibatkan kontak fisik. Dalam situasi itulah muncul tokoh pemuda bernama Soegondo yang berusaha menyatukan para pemuda dari berbagai daerah sehingga para pemuda mengikrarkan tiga butir sumpah pemuda.

Usai penampilan teatrikal tersebut, Presiden BEM ITS, Dalu Nuzlul Kirom mengajak massa untuk sedikit merenungkan perbedaan antara pemuda jaman dahulu dan sekarang. "Pemuda-pemudi sekarang justru banyak yang terjebak dalam hedonisme dan gaya hidup yang berlebihan," ungkap Dalu. Tak lupa, Dalu mengajak pemuda-pemudi Indonesia untuk memanfaatkan waktu dengan sesuatu yang bermanfaat.

Mengupas Makna Sumpah Pemuda

Untuk mewacanakan Hari peringatan sumpah pemuda, Rabu (27/10) lalu, BEM ITS juga menggelar Diskusi Sumpah Pemuda. Pada 82 tahun yang lalu pemuda Indonesia mengikarkan sebuah sumpah persatuan. Bersumpah bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Menurut Dalu, secara tekstual semua itu sudah tercapai jika melihat kondisi bangsa saat ini.

"Perlu dibawa dalam peringatan sumpah pemuda adalah semangat pemuda pada jaman itu,” lanjut Dalu pada acara yang digelar Kementrian Politik BEM ITS ini. Diskusi Sumpah pemuda ini juga merupakan bagian dari rangkaian acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-82. (fz/az)