Dengan hadirnya kendaraan bermesin, manusia seperti dimanjakan. Kebanyakan dari kita sudah melupakan esensi menjaga kebugaran tubuh. Menurut dr Budiharto, salah satu peserta ekspedisi ini, mengatakan bahwa idealnya manusia berjalan kaki sejauh 3,2 Km per hari. “Sekarang jarak 500 meter saja, kita memakai motor,†ujar Direktur Rumah Sakit Islam Lumajang.
Lain hal dengan Ir Gunawan yang mengaku mengikuti ekspedisi ini karena terinspirasi perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. “Apalagi bertepatan juga dengan ulang tahun ITS,†tambah alumnus ITS yang juga pemilik Citra Digital Offset ini. Gunawan mengajak teman-temannya yang lain untuk berpartisipasi dalam ekspedisi ini sekaligus mengilhami perjuangan pahlawan dan membiasakan hidup sehat.
Tim ini akan memulai perjalanan mulai tanggal 6 November 2010. Rencananya, mereka akan diberangkatkan tepat pukul 06.00 pagi dari Monumen Nasional. Perjalanan ini akan memakan waktu selama 7 hari. Dengan rata-rata jarak tempu per harinya mencapai lebih dari 100 Km. Sedangkan jarak terjauh terjadi pada tanggal 13 November di kala tim menembus jarak Cirebon-Pekalongan sejauh 140 Km.
Rata-rata dari anggota tim memang sudah terbiasa bersepeda jarak jauh. Gunawan contohnya, ia tidak menyangka bahwa di umurnya yang 62 tahun, bisa berkesempatan jarak jauh. Padahal pada masa mudanya ia tidak pernah bersepeda sejauh itu. Semuanya bermula ketika dokter memvonisnya terkena lemah jantung dan harus dioperasi.Sejak saat itu ia mulai rajin bersepeda.
Berbeda dengan Edy Margono SH yang berumur 58 tahun ini. Pria yang menjabat sebagai deputy manager Bank Indonesia Cabang Malang ini mengaku kalau niat bersepedanya lebih disebabkan untuk menjaga kebugaran di kala memasuki masa-masa pensiun.
Sedangkan Probo, mengaku memang hobi bersepeda sejak dulu. Pria berusia 61 tahun ini, sudah malang-melintang di pulau jawa dengan sepeda kesayangannya. “Justru, semakin tua harus semakin rajin bersepeda,†jelasnya.
Tak hanya itu, Petrus salah satu peserta juga mengatakan bila sebenarnya ada filosofi luar biasa dalam bersepeda."Ada kepuasan batin yang luar biasa terutama jika bersepeda seorang diri ditengah perjalanan yang jauh, ada perasaan terjadi hubungan pribadi dengan sang pencipta sehingga dapat merenungkan apa artinya hidup sebenarnya," ujar Petrus yang saat ini sudah berusia 70 tahun.
Harapannya ke depan, tim ini akan mendengungkan pola olahrga yang sehat. Di tengah kemajuan teknologi, manusia tidak dibiarkan terlena dengan kemudahannya. Selain itu, tim ini juga menginginkan agar ITS turut mengampanyekan kendaraan minim polusi dalam tiap inovasi teknologinya. Salah satunya dengan mencoba inovasi sepeda flexy knockdown karya sivitas teknik mesin ITS .(bah/yud)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,