SpeKtronics yang beranggotakan Hardiyanto, Donnyanto, Yeremia, dan Rizka Nursyamsiah dari Jurusan Teknik Kimia ini bangga bukan main. Karena selain membawa nama harum ITS, empat mahasiswa ini sekaligus membawa nama baik bangsa. â€Tim ini juga satu-satunya perwakilan dari Indonesia,†jelas ketua tim SpeKtronics, Hardiyanto Dwi Saputra.
Dalam perlombaan tingkat Asia-Pasifik tersebut, peserta diwajibkan mengaplikasikan ilmu keteknik-kimiaan dalam bentuk mobil yang digerakkan oleh energi dari reaksi kimia serta dapat membawa beban sejauh jarak tertentu. Terdapat dua kategori dalam perlombaan ini, yakni performance dan poster. â€Kami berhasil meraih peringkat ketiga dalam sesi poster dan The Best Design Modelling,†ujar pria yang akrab disapa Hardi ini.
Namun, prestasi yang ditorehkan tim SpeKtronics ITS ini bukannya tanpa rintangan. Menghadapai 54 tim dari dua belas negara menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, selama perlombaan Hardi mengaku mendapat banyak sekali kesulitan. Salah satunya adalah perubahan lintasan yang tidak diperkirakan. Semula, ia dan timnya memprediksi mobil akan melaju di atas lintasan keramik. Namun, pada hari H perlombaan, lintasan mobil yang digunakan berupa karpet. “Semua perhitungan dan persiapan kami selama ini meleset hanya karena masalah lintasan,†ujarnya.
Awalnya, mobil SpeKtronics diminta melintasi karpet sepanjang 25 meter dalam waktu dua menit dan membawa beban seberat 300 mili liter air. â€Karena berbeda lintasan, baru berjalan 0,3 meter, ada bagian ban tersangkut,†imbuh mahasiswa angkatan 2008 ini.
Sesi berikutnya, bodi mobil dilepas dan membawa beban seberat 400 mililiter air. Tidak seperti kejadian pertama, kali ini mobil melaju lancar. Mobil masih harus melintasi karpet sepanjang 25 meter. â€Sayangnya, mobil baru berhenti setelah mencapai jarak 28 meter, jadi kami kelebihan tiga meter,†ujar Hardi.
Namun, ada satu hal yang membedakan mobil ciptaan ITS dengan kontestan lainnya. “Mobil karya kami mobil berbahan bakar lemon,†terang Hardi. Menurut Hardi, energi untuk menggerakkan mobil berasal dari reaksi kimia.†Ekstrak lemon dan CuSO4 yang dihubungkan dengan katode-anode akan menghasilkan reaksi kimia, dari proses elektrokimia tersebut bisa menimbulkan arus listrik," katanya.
Hardi menambahkan, bahwa 200 ml ekstrak lemon setara dengan daya sebesar 9 Watt. Selain hemat dari segi energi, mobil karya Tim SpeKtronics memiliki keunggulan lainnya, yaitu tidak menghasilkan emisi. “Mobil kami safe environment karena tidak menggunakan H2SO4 yang justru menghasilkan gas buang,†jelas Hardi lagi.
Format Poster Berubah
Ada cerita menarik yang dialami Tim speKtronics ITS saat bertanding di Taiwan. Hardi mengungkapkan, ada sedikit kesalahan saat membuat poster. “Kami sempat kebingungan karena ukuran poster ternyata ada ketentuannya yaitu 80×110,†jelas Hardi.
Segera setelah mengetahui adanya ketentuan tersebut, Tim speKtronics mengubah semua konsep pembuatan poster sesuai ukuran yang disyaratkan. “Semuanya dikerjakan dan selesai selama tiga hari,†urai Hardi. Selain faktor sulitnya menemukan tempat cetak poter kilat langsung jadi, kendala yang dihadapi juga soal desain. â€Karena selama membuat poster kiita dibantu mahasiswa Informatika, untuk merancang ulang pun akhirnya masih harus berkomunikasi via email,†tambah Hardi.
Akhirnya melalui jerih payah, pengorbanan tim speKtronics berbuah manis Terbukti dengan keluarnya mereka sebagai juara III kategori poster. “Tidak hanya itu, kami juga merupakan satu-satunya tim yang mendapatkan 2 juara sekaligus, yaitu poster dan desain mobil terbaik,†pungkas Hardi. (fi/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung