Jika ditanya mengenai pengalaman pelatihan kepemimpinan secara intensif, McKinsey menjadi perusahaan skala dunia yang gaungnya sering disebut-sebut membawa perubahan bangsa. Setelah sukses dengan pelatihan keduanya, kini pihak McKinsey tengah mempersiapkan kader-kader baru di pelatihan ketiga.

“Ada dua poin penting untuk masa depan pemimpin Indonesia,” ungkap Tuti.Yakni, transisi dari mahasiswa tingkat akhir menuju pencarian pekerjaan dan transisi dari pemuda professional menjadi pemimpin suatu komunitas. Pelatihan ini memang secara khusus diberikan pada mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.

Menurut Tuti, seorang pemimpin tak dibatasi dalam jenis kepemimpinan yang tengah dilakukan. Sebab, makna dari kata pemimpin itu luas. “Anda bisa jadi pemimpin bisnis,” tambahya. Bagi Tuti, pengalaman memimpin bisnis bisa dikatakan sebagai bentuk pengalaman kepemimpinan luar biasa. “Dalam bisnis, kita harus mengetahui target pasar memperhitungkan untung dan resiko, serta meningkatkan networking,” lanjutnya.

Dalam penjelasan tersebut, Tuti memberi contoh sosok Sandiaga S Uno. “Bagi mahasiswa yang suka berbisnis bisa berdiksusi lansung dengan Sandiaga Uno,” ujarnya. Lain lagi bagi mahasiswa yang tertarik dalam bidang pendidikan, Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina) akan mengajak melakukan perubahan pada pendidikan.

Pelatihan McKinsey ini memang dikemas menarik bersama orang-orang hebat sebagai pembicaranya. Selain sebagai bentuk networking untuk jalan kepemimpinan yang ingin ditempuh mahasiswa, pelatihan ini juga memberikan skill baru dibidang kepemimpinan. “Dalam pelatihan ini, kita akan medapatkan lead self, lead teams, dan lead change for Indonesia,” terangnya.

Lewat sosialisasi ini, mahasiswa calon peserta pelatihan diharapkan segera mempersiapkan syarat-syarat pelatihan. Seperti, essay, curriculum vitae, dan IPK minimal 3,3. Anggi Abdi, alumni pelatihan McKinsey tahun 2010, berharap jumlah peserta dari ITS bisa meningkat. “Tahun ini peserta yang lolos dari ITS ada enam orang. Semoga tahun depan lebih banyak lagi,” pungkasnya. (esy/yud)