Tahun 2010 ini, OSN-PTI tampil dengan model yang berbeda. Jika tahun lalu dari seleksi tahap 1, hasil lomba langsung dirangking di tingkat nasional. Maka  tahun ini, peserta dengan juara pertama di tingkat propinsi baru bisa bersua dengan juara-juara dari lain provinsi.

Sebelumnya, seleksi tahap 1 OSN ini sudah dilaksanakan serentak. Khusus provinsi Jawa Timur, ajang bergengsi ini digelar di ITS untuk daerah Surabaya dan sekitarnya. Sedangkan untuk wilayah Jember ataupun Malang, seleksi tersebut digelar di Universitas Brawijaya (Unibraw).

“Seleksi tahap 1 hanya soal multiple choice,” ungkap Drs Bandung Arry S MIKomp, salah seorang pembina mahasiswa ITS dalam olimpiade tersebut. Saat tahun 2009, bidang yang dilombakan masih berkutat pada Fisika, Matematika, dan Kimia. Namun, mulai tahun ini ada bidang baru yang dilombakan. “Biologi sekarang jadi bagian OSN,” ulas dosen jurusan Matematika.

Dari seleksi tersebut, 841 peserta dikerucutkan menjadi sembilan besar tiap bidang yang dilombakan untuk diadu lagi di final provinsi. Dimana kesembilan peserta yang lolos telah diumumkan Jumat lalu. ITS sendiri mampu meloloskan wakilnya di semua bidang lomba. Yakni, lima orang di bidang Fisika, empat orang di bidang Matematika, dua orang di bidang Biologi dan seorang lagi di bidang Kimia.

Untuk final provinsi, ITS telah melakukan beberapa persiapan. Mulai dari latihan soal-soal hingga latihan presentasi. “Jika masuk tiga besar provinsi, peserta wajib presentasi jawaban soal yang telah didownload,” ujar Bandung sembari menyebutkan soal tersebut sudah bisa didownload sejak pengumuman sembilan besar lalu.

Jika ingin berjuang di tingkat nasional, maka mau tak mau peserta harus menjadi juara pertama di tingkat propinsi. “Harus bisa jadi yang terbaik di provinsi dulu,” ungkap Bandung sembari tersenyum. Meski tahun lalu mahasiswa ITS hanya mampu masuk sembilan besar nasional, ia tetap optimis ITS mampu mendominasi juara di tingkat propinsi. “Saya yakin ITS juga mampu menyabet juara di tingkat nasional,” pungkasnya. (esy/yud)