ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
03 Oktober 2010, 11:10

Rupa Rupa Prosesi Wisuda ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Semua akses jalan dalam kampus ITS mendadak macet. Bukan macet biasa. Jika sedang berkendara, hampir tidak ada peluang untuk mendahului kendaraan di depan. Mulai bundaran ITS menuju Mulyosari, depan gedung Rektorat, pertigaan Teknik Elektro sampai arah perumahan dosen blok U juga ikut macet. Hal yang mustahil terjadi dalam hari biasa.

Tidak ada satu pun kendaraan besar yang melintas. Justru aneka jenis sepeda motor yang menyemut memenuhi jalan. Dentuman klakson saling bersautan bak suara kericuhan pasar. Tak lupa segala jenis atribut jurusan diarak mengelilingi ITS. Terlihat jelas dari jurusan mana mereka berasal. Sesekali mereka berhenti untuk merapikan dan merapatkan barisan. “Kami mau konvoi bersama wisudawan keliling ITS,” ungkap Risky dari jurusan Teknik Kelautan.

Sepanjang sejarah tradisi di ITS, selain prosesi pelepasan wisuda oleh Senat ITS, konvoi mengarak wisudawan merupakan prosesi yang tak kalah menarik. Selain menjadi momen terakhir bergembira massal bersama rekan-rekan sejurusan, bentuk konvoi selalu dikemas unik dan mengesankan. Terlihat unik ketika melihat wisudawan yang dinaikkan kereta kelinci dengan masih mengenakan pakaian toga lengkap. Atau melihat wisudawan diarak naik bagian belakang mobil sambil melambaikan tangan mirip karnaval kenegaraan.

Jurusan Teknik Mesin misalnya, ada satu mobil “sakral” yang dipersiapkan untuk mengarak wisudawan. Sedangkan di jurusan Teknik Sistem Perkapalan (Siskal), para penyambut wisudawan berpakaian ala Cak Suroboyo. “Pakaian ini sudah menjadi ciri khas Siskal,” ujar Prabowo, salah satu penyambut wisudawan Siskal. Diakui, waktu siding Tugas Akhir (TA), jurusan ini juga mewajibkan para mahasiswa memakai pakaian khas Cak dan Ning Suroboyo.

Banyak momen mengharukan yang terjadi di luar gedung Grha. Yang bisa disaksikan adalah ekspresi kebahagiaan dan kebanggaan terpancar dari wajah orang tua wisudawan. Hal ini terjadi saat para wisudawan berpelukan dan tak jarang yang menitikkan air mata bersama orang tuanya. “Saya bangga sekali dengan anak saya. Walaupun lulusnya molor,” ungkap Wahyuningsih, ibu dari seorang wisudawan sambil tersenyum.

Pasca prosesi pelepasan oleh Senat, Grha berubah menjadi latar untuk berfoto ria. Juga aneka jasa foto dadakan yang berbaris rapi di jalan menuju Grha. Tak luput pula, para penjual bunga yang bertebaran ikut memanfaat momen ini untuk mengais rejeki. (hoe/nrf)

Berita Terkait