Jika sebelumnya ITS lebih dikenal sebagai tuan rumah kegiatan dengan basic teknik, kali ini ITS justru terlibat dalam kegiatan besar dalam bidang religi dan seni. Yakni, lomba MTQ se-Jawa Timur. Bergabungnya ITS  dalam kegiatan tersebut, diyakini mampu mendorong kentalnya aktivitas religi di ITS sendiri. Setidaknya, itulah yang diungkapkan Prof Dr Ir Eko Budi Djatmiko MSc dalam sambutannya.

“Dari sisi islam, banyak seni yang bisa dipelajari,” ungkap pembantu rektor IV ITS tersebut. Menurutnya, berbagai bentuk seni islami mulai dari tartil, tilawah, sampai hafalan Al quran dapat menjadi sarana belajar, memahami, serta mengaplikasikan kandungan Al quran. Untuk itulah, ia berpesan agar para peserta lomba tidak mengincar kemenangan semata.

Senada dengan Eko, Drs Wahyudi selaku ketua panitia juga menyebutkan kegiatan religi ini dapat ditularkan ke mahasiswa lainnya yang masih belum berkecimpung dalam kegiatan religi. “Kita bisa mengajak banyak teman mahasiswa untuk belajar agama,” ujarnya.

Untuk lomba ini sendiri, sebanyak 16 Perguruan Tinggi turut ambil bagian. Seperti universitas Sunan Giri Surabaya, Universitas Jember, Universitas Islam Lamongan, Universitas Brawijaya, Universitas Trunojoyo, dan beberapa penguruan tinggi lain.

Wahyudi  berkata bahwa semua hal yang berkaitan dengan lomba sudah dipersiapkan optimal. Baik tempat lomba, konsumsi maupun tempat penginapan. “Peserta akan menginap di asrama haji sebab jumlahnya sampai 135 orang,” tambahnya.

Secara khusus, lomba ini memang digelar selama 2 hari dengan enam jenis lomba. Diantaranya, lomba tartil, tilawah, tahfidzul (hafalan quran, red), fahmil (cerdas cermat kandungan Alquran, red), Khotil (kaligrafi, red), dan lomba karya tulis kandungan Al quran.

“Nantinya, lomba MTQ akan ditambah lomba Hadrah al banjari juga,” ungkap pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Cinta Rebana ITS tersebut. Penambahan jenis lomba ini diharapkan mampu menelurkan UKM-UKM Cinta Rebana di universitas lainnya. (esy/az)